Pemerintah Kenya Deklarasikan Perang Melawan Burung Quelea, Ini Alasannya

KENYA, suaramerdeka.com - Jika Ukraina berperang melawan Rusia, maka lain halnya dengan pemerintah Kenya yang mendeklarasikan perang melawan burung.

Pemerintah Kenya bahkan telah secara resmi mendorong rakyatnya turut berkontribusi dalam perang melawan burung dan berharap dapat membunuh hingga 6 juta burung.

Burung yang mendapat deklarasi perang dari pemerintah Ukraina adalah burung Quelea yang memiliki paruh merah.

Baca Juga: Bukan Sihir Bukan Sulap! Ternyata Ada Masyarakat Bisa Menonton Siaran TV Digital Lewat TV Tabung Tanpa STB

Alasan pemerintah untuk mengeksekusi jutaan burung ini sendiri karena Quelea telah menyerang peternakan para warga Kenya dengan memakan biji-bijian.

Hal ini bermula dari kekeringan tak berkesudahan yang telah melanda Tanduk Afrika.

Kekeringan yang terus berlanjut ini telah mengurangi jumlah rumput asli dimana bijinya merupakan sumber utama burung Quelea.

Baca Juga: Sungguh! Kominfo Berbagi STB Gratis untuk Masyarakat Tak Mampu, Buruan Pesan Sekarang Juga

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pangannya, jutaan burung ini kemudian menyerbu ladang biji-bijian dan membuat hingga sekitar 800 hektar padi terancam.

Selain itu, sekitar 300 hektar sawah juga berhasil dirusak oleh kehadiran burung ini.

Dikutip dari theguardian yang menukil dari the Food and Agricultural Organization (FAO), 1 Quelea mampu makan hingga 10 gr bijian-bijian hanya dalam waktu sehari.

FAO atau Organisasi Pangan dan Pertanian juga telah memperkirakan bahwa kerugian panen akibat Quelea telah mencapai $50 juta (£40 juta) hanya di tahun 2021.

Baca Juga: Syukur Alhamdulillah, Bisa Menyaksikan Siaran TV Digital Lewat TV LED Tidak Menggunakan STB, Lupakan Beli STB

Jika hal ini terus dibiarkan, petani di Kenya Barat akan kehilangan hampir 60 ton biji-bijian karena Quelea.

Pemerintah pun telah menyebarkan pestisida beracun dengan menyemprotkan fenthion, pestisida organofosfat, dalam memerangi hama burung ini di Afrika.