NEW YORK, suaramerdeka.com - Janssen Pharmaceuticals mengakhiri uji coba global satu-satunya vaksin HIV setelah para ahli memutuskan tidak efektif.
Para ilmuwan mengumumkan, satu-satunya vaksin HIV masih diuji dalam uji klinis tahap akhir terbukti tidak efektif.
Sementara di lapangan, lusinan vaksin HIV telah diuji dan dibuang selama beberapa dekade terakhir.
Baca Juga: Jangan Sekadar Nonton! Yuk Jadi Penonton Film yang Lebih Baik dengan 5 Cara, Menurut Kritikus
Para ahli menyebut, kekalahan terbaru membuat kemajuan menuju vaksin mundur tiga hingga lima tahun.
Namun, opsi lain dalam uji coba tahap awal mungkin ternyata memberikan benteng yang kuat melawan HIV.
“Mengecewakan, tetapi ini bukanlah akhir dari upaya untuk mengembangkan vaksin,” kata Dr. Anthony S. Fauci, yang memimpin Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular hingga Desember, dalam sebuah wawancara.
Baca Juga: Intip 3 Menu Makanan yang Wajib Dinikmati Saat Imlek, Gak Sekadar Enak, tapi Kaya Makna
“Ada pendekatan strategis lainnya,” tambahnya sebagaimana dikutip nytimes.com
Sebuah studi yang sedang berlangsung yang disebut PrEPVacc di Afrika Timur dan Selatan sedang mengevaluasi kombinasi HIV, vaksin dan obat pencegahan.
Para ilmuwan telah membuat kemajuan dalam mengembangkan antibodi kuat yang dapat menetralkan virus.
Baca Juga: Aktor Julian Sands Hilang di Pegunungan California, Helikopter dan Drone Dikerahkan untuk Mencari
Mereka sedang menguji teknologi vaksin baru, termasuk mRNA, untuk melawan H.I.V.
Namun, hilangnya kandidat terbaru menggarisbawahi tantangan merancang vaksin untuk virus HIV.
Empat dekade setelah penemuannya, virus tersebut masih menginfeksi sekitar 1,5 juta orang setiap tahun, dan membunuh sekitar 650.000 orang.
Artikel Terkait
Grobogan Keempat Tertinggi Penemuan HIV, IDI Jateng Gelar Pelatihan Pendampingan
Sejumlah 3.549 Anak Sekolah di Indonesia Menderita HIV AIDS di Tahun 2022, Berikut Dugaan Penularannya
Kemenkes Sebut Karyawan dan Ibu Rumah Tangga Jadi Profesi dengan Jumlah Penderita HIV AIDS Paling Tinggi
Inilah Daftar Profesi dengan Jumlah Penderita HIV AIDS di Indonesia, Ada Karyawan, PNS dan Mahasiswa
Fakta Terbaru HIV AIDS di Indonesia! Homoseksual LGBT Jadi Faktor Risiko Penularan dengan Angka Tertinggi