Standar Keselamatan Lemah, Uni Eropa Sudah Larang Maskapai dari Nepal Terbang ke Negaranya Sejak 2013

Nepal, suaramerdeka.com – Sejak 2013, Uni Eropa sudah melarang maskapai dari Nepal untuk terbang ke 27 negaranya karena standar keselamatan yang lemah.

Bahkan setelah Organisasi Penerbangan Sipil Internasional mengklaim adanya perbaikan di sektor penerbangan Nepal, Uni Eropa terus gencar menuntut reformasi administrasi.

Larangan dengan alasan standar keselamatan yang lemah ini diberlakukan Uni Eropa mengingat kecelakaan pesawat sering terjadi di Nepal.

Menurut database keselamatan Penerbangan dari Flight Safety Foundation, telah terjadi sekitar 42 kecelakaan pesawat yang fatal di Nepal sejak 1946.

Baca Juga: Gratisss! STB bagi Masyarakat Tak Mampu dari Kominfo, Buruan Segara Pesan

Kecelakaan yang terjadi pada Minggu, 15 Januari 2023 sendiri adalah yang paling mematikan di Nepal selama 3 dekade terakhir sejak 1992.

Selain standar keamanan dan keselamatan, Nepal merupakan rumah bagi 8 dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest dimana perubahan cuaca yang tiba-tiba sering terjadi.

Faktor-faktor inilah yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya dan menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan pesawat di Nepal.

Informasi ini diperkuat dengan adanya laporan keselamatan dari Otoritas Penerbangan Sipil Nepal pada tahun 2019.

Baca Juga: Terungkap! Rupanya TV Tabung Tanpa STB Bisa Digunakan untuk Menyaksikan Siaran TV Digital, Begini Caranya

Menyatakan bahwa "topografi yang bermusuhan" dan "pola cuaca yang beragam" menjadi ancaman terbesar bagi penerbangan di negara tersebut.

Seperti halnya yang terjadi di tahun 1992, 167 penumpang di dalam pesawat Pakistan International Airlines harus tewas setelah menabrak bukit saat mencoba mendarat di Kathmandu.

Selain itu, bandara yang memiliki landasan pacu pendek untuk lepas landas dan mendarat dengan sebagian besar disebabkan oleh kesalahan pilot menjadi faktor tambahan.

Jatuhnya pesawat Yeti Airlines ATR 72 sendiri belum diketahui jelas apa penyebabnya mengingat kecelakaan terjadi di hari yang cerah dan tidak berangin.

Baca Juga: Bye Bye STB! Masih Ada Masyarakat Bisa Menonton Siaran TV Digital Lewat TV Tabung Tanpa STB, Rahasianya Ini