AMERIKA, Suaramerdeka.com - Melalui Menteri Luar Negerinya, Ukraina mengatakan bahwa pemerintah Volodymyr Zelensky menginginkan pertemuan puncak dengan Rusia di bulan Februari.
Tujuannya agar tercipta kesepakatan damai dengan Rusia di bulan Februari mengingat di bulan tersebut adalah peringatan 1 tahun invasi pasukan pasukan Putin ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba pun berharap pertemuan untuk kesepakatan damai ini dapat diselenggarakan di PBB dengan Sekretaris Antonio Guterres sebagai mediator.
Baru-baru ini, Zelensky sendiri telah melakukan perjalanan luar negeri pertamanya pasca invasi Rusia ke Amerika Serikat.
Tujuannya adalah untuk memenuhi undangan Presiden AS, Joe Biden terkait bantuan paket ekonomi dan militer dalam jumlah besar.
Pemerintah AS juga telah membuat rencana khusus untuk menyiapkan baterai rudal Patriot yang akan dioperasikan di Ukraina dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Kuleba merasa sangat puas dengan hasil dari kunjungan Presidennya, Zelenskyy ke AS minggu lalu.
Ia pun memuji upaya Washington dan menggarisbawahi pentingnya kunjungan tersebut yang menunjukkan betapa pentingnya AS bagi Ukraina dan sebaliknya.
"Kedua negara kita adalah sekutu dalam pertempuran ini dan tahun depan akan menjadi titik balik, saya tahu itu."
Selain itu, Kuleba juga menyatakan bahwa Ukraina akan melakukan apapun untuk memenangkan perang pada tahun 2023.
Baca Juga: Terbukti! hanya dengan HP Android Bisa Menonton Siaran TV Digital Tanpa Set Top Box, Begini Caranya
Meskipun demikian, diplomasi selalu memainkan peranan penting.
“Setiap perang akan berakhir dengan tindakan yang diambil di medan perang dan di meja perundingan. Dan cara diplomatik mempunyai peran yang sangat penting,” kata Kuleba.
Artikel Terkait
Ingin Sampaikan Pesan Perdamaian, FIFA Tolak Permintaan Presiden Ukraina di Final Piala Dunia 2022
Amerika Beri Bantuan kepada Ukraina, Respon Zelensky: Bukan Amal Tetapi Investasi
Ini Pesan Paus Fransiskus di Malam Misa Natal, Singgung Konflik Rusia – Ukraina
Warga Ukraina Merayakan Natal Seadanya, di Tengah Konflik Perang dengan Rusia
Nyatakan Siap Bernegosiasi, Putin Kembali Tembaki Puluhan Kota Ukraina dengan Rudal