Nyatakan Siap Bernegosiasi, Putin Kembali Tembaki Puluhan Kota Ukraina dengan Rudal

RUSIA, Suaramerdeka.com - Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kepada stasiun penyiaran Rossiya 1 bahwa Rusia siap bernegosiasi terkait perangnya dengan Ukraina.

Namun, pernyataan Vladimir Putin tersebut ditolak mengingat pada hari yang sama, ia telah membombardir puluhan kota di Ukraina tepatnya di Hari Natal.

Pasukan Putin telah meluncurkan lebih dari 10 serangan roket dan menembaki lebih dari 25 kota di Ukraina pada hari Natal ketika Presiden Rusia tersebut menyatakan diri terbuka dengan negosiasi.

Baca Juga: Cukup dengan Modal Maksimal Rp 400.000, Set Top Box Sudah Ada di Tangan, Khusus Warga yang Mampu

10 serangan roket tersebut telah menghantam distrik Kupiansk di wilayah Kharkiv dimana 25 kota yang terkena serangan ada di sepanjang garis depan Kupiansk-Lyman.

Selain itu, komando militer utama Ukraina juga menyampaikan bahwa 20 kota di Zaporizhzhia juga tidak luput dari serangan pasukan Moskow.

Pada sebelumnya, Moskow pun mengklaim telah membunuh sekitar 60 prajurit Volodymyr Zelenskyy.

Hal inilah yang membuat pernyataan Putin terbuka untuk bernegosiasi dengan siapapun yang ingin menawarkan solusi ditolak oleh Washington dan pejabat Ukraina.

Baca Juga: Ternyata! Hanya dengan Utak Atik Remote TV Analog, Bisa Menyaksikan Siaran TV Digital Tanpa Set Top Box

Meskipun begitu, sepertinya Putin tidak peduli reaksi Negara lain atas perbuatannya.

“Tapi itu terserah mereka, bukan kami yang menolak untuk bernegosiasi, tapi mereka,” klaim Putin.

Penasihat Presiden Volodymyr Zelenskyy, Mykhailo Podolyak memberikan tanggapannya atas sikap Putin melalui unggahan di akun Twitternya.

“Putin perlu kembali ke kenyataan. Rusia tidak menginginkan negosiasi, tetapi berusaha menghindari tanggung jawab,” tulisnya.

Baca Juga: Selekasnya! WhatsApp Nomor Ini, untuk Pesan Set Top Box Gratis, Rugi Lohh Kalau Sampai Kehabisan

Menurut Polodyak, hal ini diutarakan mengingat Rusia sendiri yang menyerang Ukraina dan membunuh banyak warganya.