Joe Biden Bantah Rudal yang Hantam Polandia Ditembakkan dari Rusia: Tidak Mungkin, Lihat Saja Nanti

UKRAINA, suaramerdeka.com - Polandia Selasa sore, 15 November 2022 waktu setempat, mendapat hantaman Rudal yang mendarat di wilayahnya dekat perbatasan Ukraina dan telah menewaskan 2 orang.

Kementerian Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau mengatakan bahwa Rudal tersebut berasal dari Rusia dan karenanya, telah memanggil duta besar Rusia guna menuntut penjelasan.

Sebaliknya, Presiden AS Joe Biden dalam pernyataannya mengatakan bahwa ‘tidak mungkin’ Rudal yang mendarat di wilayah sekutu Nato Polandia tersebut ditembakkan dari Rusia.

Baca Juga: Propam Polres Semarang Periksa Dokumen dan Tampang Anggotanya

Pernyataan Biden tersebut dikemukakan selepas pertemuan darurat bersama para Pemimpin Dunia anggota G7 dengan Presiden Dewan Eropa dan Perdana Menteri Nato di sela KTT G20 di Bali, Indonesia.

Meskipun demikian, Biden berjanji akan memberi dukungannya terhadap Polandia untuk membantu proses penyelidikan atas insiden tersebut.

Presiden AS tersebut mengadakan rapat darurat bersama dengan anggota G7 untuk membahas serangan yang menewaskan 2 orang di bagian Timur Polandia dekat perbatasan Ukraina.

Baca Juga: Pertama Kali GIIAS Hadir di Kota Semarang, Hadirkan Teknologi dan Produk Terbaru Otomotif

“Ada informasi awal yang membantahnya (Rudal ditembakkan dari Rusia). Seperti tidak mungkin peluru ditembakkan dari Rusia, tapi kita lihat saja nanti,” kata Biden.

Dikabarkan bahwa pernyataan Biden tersebut merupakan kehati-hatiannya disebabkan adanya ketegangan selama pertemuan G-20.

Beberapa Negara khawatir akan terjerat dalam perselisihan antara kekuatan yang lebih besar.

Segera setelah mendengar berita ledakan Rudal tersebut, Biden langsung menelepon Presiden Polandia, Andrzej Duda untuk menyatakan belasungkawanya.

Baca Juga: Terpilih Aklamasi, Ferry Indrianto Resmi Jadi Ketua Kadin Surakarta

Dalam unggahan di Twitternya, Biden pun berjanji bahwa AS akan memberi dukungan penuh untuk Polandia dan membantu dalam proses penyelidikan.

Hal tersebut merupakan penegasan Biden atas komitmen kuat AS terhadap NATO.