Benjamin Netanyahu Menang dalam Pemilu Israel, Analisis: Perdamaian dengan Palestina Semakin Sulit

- Kamis, 3 November 2022 | 09:24 WIB
Benjamin Netanyahu (Instagram @b.netanyahu)
Benjamin Netanyahu (Instagram @b.netanyahu)

JERUSALEM, suaramerdeka.com - Pemilu di Israel telah menjadi kabar tak sedap bagi Palestina.

Karena, mantan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bakal segera berkuasa sebagai kepala dari koalisi ultrakanan.

Dalam hal ini, dengan selangkah lagi Benjamin Netanyahu akan berkuasa, menurut analis, perdamaian antara Israel-Palestina akan semakin sulit dicapai.

Baca Juga: UPDATE Tebaru Harga Komoditas Emas di Pegadaian 3 November 2022: Kompak! Antam dan UBS Sama-sama Naik

“Prospek Netanyahu kembali berkuasa di Israel memicu kekhawatiran di antara orang-orang Palestina yang mengatakan mereka takut itu mungkin merupakan awal dari eskalasi konflik lebih lanjut.” dikutip dari TRT World, Kamis 3 November 2022.

Lebih lanjut Reham Owda sebagai analis politik di Gaza, mengatakan bahwa proses perdamaian dengan otoritas Palestina akan semakin sulit dicapai.

Terlebih, Benjamin Netanyahu menganggap Mahmoud Abbas selaku presiden Palestina, sebagai musuhnya dan menentang untuk meraih solusi dua negara.

Baca Juga: Rizky Febian Didesak Segera Nikahi Mahalini, Sule: Udah Nyaman, Buat Apa Pacar-pacaran...

Para pejabat Palestina di Tepi Barat dan jalur Gaza pun, mengatakan bahwa corak ultra kanan dari aliansi Benjamin Netanyahu itu memicu kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan antar kedua negara.

"Tidak diragukan lagi hasil dari koalisi semacam itu akan meningkatkan sikap permusuhan terhadap rakyat Palestina dan membuat tindakan pendudukan menjadi lebih ekstrem," ujar anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Bassam Salhe di kota Ramallah, Rabu 2 November 2022.

Benjamin Netanyahu telah lama dikenal sebagai politisi yang menentang perdamaian bersama Palestina untuk hidup bertetangga dengan Israel.

Baca Juga: Persiapan Mukota Kadin Surakarta Sudah Matang, Kepemimpinan Gareng Diapresiasi

Mahmoud Abbas, yang semasa jabatannya berusaha merundingkan perdamaian dengan Israel, menyampaikan pidatonya di pertemuan puncak Arab pada Rabu, namun ia tidak menyinggung soal pemilu Israel.***

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X