Terungkap Polisi Dapatkan Laporan Panggilan Sebelum Tragedi Itaewon, Presiden Korea Selatan Murka

SUARAMERDEKA.COM - Sebelum terjadinya kerusuhan di Itaewon, pihak kepolisian mendapatkan laporan melalui panggilan darurat 112 dimulai sekitar empat jam sebelum lonjakan massa terjadi.

Sebanyak 11 panggilan darurat dari Itaewon didapatkan oleh pihak kepolisian, mengisyaratkan bahwa mereka sedang berada di kerumunan yang berbahaya.

Pada 11 panggilan darurat tersebut dilakukan dalam kurun waktu yang berdekatan yaitu, 18.34, 20.09, 20.33, 20.53, 21.00, 21.02, 21.07, 21.10, 21.51, 22.00, dan terakhir pada pukul 22.11 waktu setempat.

“Ya, beberapa orang naik turun gang, dan saya agak khawatir. Orang tidak bisa turun dan saya pikir orang akan hancur karena mereka terus didorong ke atas,” ujar salah satu penelepon menurut transkrip laporan panggilan.

Baca Juga: Nafas Panjang dan Plong, Lakukan Terapi Ini agar Burung Perkutut Makin Rajin Bunyi dan Gacor, Simak Caranya!

“Ada orang di tanah, dan saya pikir kecelakaan mungkin terjadi. Itu terlihat berbahaya. Saya pikir sesuatu yang besar mungkin terjadi disini,” ujar penelpon lain.

Penelepon juga mengirimkan video sebagai bentuk bukti bahwa kerusuhan sedang terjadi disana.

“Saya punya video tentang ini. Apakah ada cara untuk mengirimkannya kepada anda,” jelas penelepon.

“Anda dapat mengirimkannya (sms) ke 112,” jelas polisi.

Baca Juga: Mending Mana, TV Digital Atau TV Analog Plus STB? Yuk Simak Penjelasannya Sebelum Migrasi

Dari 11 laporan panggilan, pihak kepolisian hanya menanggapi dengan pergi ke tempat kejadian berdasarkan laporan dari 4 penelpon.

Tujuh panggilan hanya ditindaklanjuti oleh kepolisian melalui telepon.

Menurut peraturan polisi, 112 panggilan darurat diklasifikasikan kedalam 5 tingkatan dari kode 0 hingga 4.

Baik kode 0 maupun kode 1, polisi diharuskan untuk mendatangi lokasi kejadian secepatnya.

Baca Juga: Akhirnya Nikita Mirzani Buka Suara, Ini Alasan Mantan Istri Dipo Latief Lepas Hijab dan Lebih Memilih Hal Ini