Liz Truss Resmi Mundur Sebagai Perdana Menteri Inggris, 2 Faktor ini Penyebabnya

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 11:36 WIB
Liz Truss mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri Inggris di Downing Street, pada Kamis, 20 Oktober 2022. (Twitter/trussliz)
Liz Truss mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri Inggris di Downing Street, pada Kamis, 20 Oktober 2022. (Twitter/trussliz)

LONDON, suaramerdeka.com - Liz Truss pada mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri (PM) Inggris pada Kamis, 20 Oktober 2022 waktu setempat.

Berdasarkan informasi yang didapatkan tim suaramerdeka.com dari laman AFP, Liz Truss telah berbicara dengan Raja Charles II terkait pengunduran dirinya ini.

"Oleh karena itu, saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberi tahu dia bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," kata Liz Truss dilansir AFP Kamis, 20 Oktober 2022 waktu setempat.

Baca Juga: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah 1, Kini Total Menjadi 134 Orang, Tersangka Belum Juga Ditahan

Pengunduran Liz Truss ini bukan tanpa alasan.

Setelah 45 hari menjabat sebagai PM Inggris, Truzz menyampaikan pengunduran diri di luar Downing Street, London. disaat kondisi Inggris yang tidak stabil.

Mundurnya Truss menjadikan dia sebagai perdana menteri terpendek yang pernah ada di Inggris.

Baca Juga: Utamakan Perbaikan Masjid JIC yang Terbakar, Pemprov DKI Rumuskan Rencana 

Berikut sejumlah fakta dari mundurnya Liz Truss yang telah dirangkum tim suaramerdeka.com:

1. Disebut Tidak Dapat Menjalankan Mandat

Truss mengungkap bahwa alasan dirinya mengundurkan diri karena merasa tidak bisa melaksanakan mandat yang telah diberikan oleh Partai Konservatif.

"Saya menyadari bahwa dalam situasi ini saya tidak dapat melaksanakan mandat Partai Konservatif yang telah memilih saya," sebutnya.

Liz Truss juga mengatakan dirinya mulai menjabat disaat Inggris memgalami ketidakstabilan ekonomi yang hebat.

Di saat seperti itu, partainya memberikan mandat untuk menuntaskan permasalahan tersebut.

"Ekonomi pertumbuhan tinggi pajak rendah," katanya.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X