LONDON, suaramerdeka.com - Lonjakan kasus Monkeypox atau cacar monyet di Inggris menjadi perhatian khusus.
Sejak muncul pada 6 Mei lalu hingga kini tercatat 2.432 kasus cacar monyet di Inggris.
Dilansir dari www.gov.uk wabah cacar monyet di Inggris ini dialami 99,3 persen laki-laki dan terutama terjadi pada kalangan gay, biseksual.
Selain itu para pria yang berhubungan seks dengan pria lain tanpa kejelasan riwayat perjalanan yang terdokumentasi ke negara-negara endemik monkeypox.
Untuk mengakselerasi kemampuan dalam deteksi virus Monkeypox, sejumlah laboratorium menguji sampel yang dicurigai dengan tes orthopox Polymerase Chain Reaction (PCR).
Orthopox merupakan kelompok virus yang menjadi bagian dari Monkeypox.
Baca Juga: Jadi Pemain Barcelona, Jules Kounde Dipagari Klausul Rilis 1 Miliar Euro
Dari 2.432 kasus tersebut, 59 berada di Skotlandia, 18 di Irlandia Utara, 30 di Wales dan 2.325 di Inggris.
Dilihat dari gendernya, penderita laki-laki mendominasi hingga 99,3 persen atau sebanyak 2.288 orang dan 18 kasus adalah perempuan.
Usia rata-rata kasus yang telah dikonfirmasi di Inggris adalah 37 tahun atau kisaran umur mulai dari 31-43 tahun.
Monkeypox merupakan infeksi zoonosis, yang disebabkan virus Monkeypox, di mana sebagian besar kasus ini terjadi di Afrika Barat dan Tengah.
Kasus-kasus sebelumnya di Inggris telah diimpor dari negara-negara di mana cacar monyet endemik atau kontak dengan hubungan epidemiologis yang terdokumentasi dengan kasus-kasus impor.
Antara 2018 dan 2021, ada tujuh kasus cacar monyet di Inggris.
Artikel Terkait
Kanada Laporkan Temuan 745 Kasus Cacar Monyet. Bagaimana Penularan Monkeypox? Cek Faktanya
Monkeypox Belum Teridentifikasi di Indonesia, Ini 3 Negara dengan Kasus Cacar Monyet Terbesar
San Fransisco Deklarasikan Kondisi Darurat Cacar Monyet
Kasus Belum Terdeteksi, Menkes Datangkan Tambahan Reagen untuk Uji Lab Cacar Monyet
Masuk Klasifikasi 1, Indonesia Siapkan Respon soal Cacar Monyet