Suaramerdeka.com - Pandemi Covid-19 kemarin memang memberikan dampak yang sangat besar pada perekonomian dunia.
Kabarnya, kini kekacauan terjadi di Sri Lanka, negara kepulauan di Samudra Hindia.
Berdasarkan informasi yang beredar, kekacauan disebabkan usai Sri Lanka bangkrut dan gagal membayar hutang luar negerinya.
Baca Juga: Bener-bener Calon Sultan 4 Zodiak Ini, Bakal Kaya Raya dan Mandi Cuan di Bulan Agustus 2022
Mengutip laporan BBC, Sri Lanka sedang berusaha untuk merestrukturisasi utang lebih dari USD50 miliar (lebih dari Rp748 triliun) yang harus dibayar kepada kreditur asing, agar lebih mudah dikelola untuk membayar kembali.
Dilansir dari akun instagram @infia_fact, pengunjuk rasa Sri Lanka menerobos kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa pada hari Sabtu kemarin (9/7).
Beberapa demonstran bahkan tampak terlihat berenang bebas di kolam milik Presiden.
Baca Juga: Senengnya 3 Zodiak Ini, Bakal Paling Sukses di Masa Depan, Mungkin Anda Termasuk di Dalamnya?
Ketidakpuasan publik terhadap Pemerintahan Sri Lanka memang kian mencuat dalam beberapa pekan terakhir, dipicu oleh fakta negara tersebut telah bangkrut.
Selain itu, sejumlah sekolah dikabarkan tutup.
Pasalnya, akibat kurangnya pasokan bahan bakar, pemerintah memberlakukan kebijakan penjatahan bensin dan diesel hanya untuk layanan penting.
Baca Juga: Selamat Ya untuk 4 Zodiak Ini, Bakal Dilanda Hujan Uang dan Bisnis Lancar Sisa Tahun Ini
Berdasarkan informasi yang beredar, negara itu telah terpukul keras oleh pandemi Covid-19 dan kenaikan harga energi.
Namun, para kritikus mengatakan krisis saat ini telah dibuat oleh pemerintah itu sendiri sebelumnya.
Melihat hal tersebut, ragam komentar disampaikan oleh netizen.
Artikel Terkait
Jelang Ramadan, Sri Lanka Masih Berlakukan Siaga Tinggi
Menlu Sri Lanka Ingin Pendeta Budha Negaranya Belajar Bahasa Indonesia