JAKARTA, suaramerdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan terkait laju penyebaran Covid-19 yang faktanya lebih cepat dibandingkan upaya vaksinasi. Hal ini setelah melihat tingkat penularan dengan varian baru Alpha yang muncul di inggris (B.117) dan Delta, yang muncul di India (B.1617.2).
Direktur Jemderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers, Selasa (15/6), seperti dikutip dari CNBC, mengungkapkan, "Risiko meningkat bagi orang-orang yang tidak dilindungi, yang merupakan sebagian besar populasi dunia."
Namun, terjadi tren penurunan jumlah kasus baru secara global. Kasus baru turun selama tujuh minggu berturut-turut, terpanjang sejak pandemi dimulai.
Baca Juga: RSUP dr Kariadi Akan Tambah Kapasitas Ruang Isolasi
“Sementara kasus mingguan berada pada level terendah sejak Februari, kematian tidak turun secepat itu. Penurunan global menutupi peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus dan kematian di banyak negara,” kata dia, seperti dikutip dari Kata Data.
Lebih dari 3,8 juta orang telah meninggal karena Covid di seluruh dunia sejak awal pandemi. Negara-negara di Afrika mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan belahan dunia lainnya.
Tingkat kematian yang lebih tinggi sangat memprihatinkan karena negara-negara Afrika telah melaporkan lebih sedikit kasus daripada kebanyakan wilayah lain.
Baca Juga: Pemkot Semarang Buka 4 Gedung Karantina Tambahan, Pasien Covid-19 Capai 1.347 Orang
Kenaikan kasus saat ini terjadi di Asia Tenggara Malaysia bahkan memperpanjang lockdown nasional karena belum ada tren penurunan kasus.
Sementara di Indonesia, pasien positif Covid-19 bertambah 8.161 orang per 15 Juni 2021. Total Kasus mencapai 1.927.708 dengan 1.757.641 pasien dinyatakan sembuh dan 53.280 orang meninggal dunia.
“Sebenarnya ada cukup dosis vaksin secara global untuk menurunkan penularan dan menyelamatkan banyak nyawa jika digunakan di tempat yang tepat untuk orang yang tepat,” kata Tedros.
Kelompok negara-negara kaya yang tergabung dalam G-7 telah menjanjikan distribusi 870 juta dosis vaksin di seluruh dunia. G7 terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
“Ini adalah bantuan besar, tetapi kami membutuhkan lebih banyak dan kami butuh distribusi vaksin dengan lebih cepat. Ini untuk mengantisipasi, karena lebih dari 10.000 orang meninggal setiap hari,” kata Tedros.
Artikel Terkait
Risiko Lonjakan Kasus Penularan Covid-19, Menkes: Tetap Taati Protokol Kesehatan
Tekan Laju Penularan Covid-19, PPKM Mikro Diperpanjang Hingga 17 Mei 2021
Kerumunan Pasar Susah Dilacak, Ini Pemicu Penularan Covid-19
Kolaborasi Pusat dan Daerah Ditingkatkan, Tekan Penyebaran Covid-19 di Tanah Air
Ada 12 Klaster Penyebaran Covid-19 di Semarang, Terbanyak Indeks Kasus dari Kudus
Cegah Penyebaran Covid-19, Petugas Gabungan Kabupaten Blora Gencarkan Prokes 5M
Farhan Minta Vaksinasi Covid-19 Jawa Barat Diakselerasi, Prokes Diharap Tak Kendor
Bupati Kudus Ajak Masyarakat Disiplin Protokol Kesehatan Tekan Penyebaran Covid-19
Cegah Penyebaran Covid-19, Polsek Kembaran Semprot Disinfektan di Lokasi Rawan
Klaster Lapas Meledak, Warga Binaan Diusulkan Vaksinasi
Putus Penyebaran Covid 19 di Demak, Kapolda Jateng Terapkan Penanganan Preemitif dan Preventif