SUARAMERDEKA.COM - Tentara Israel tembak mati jurnalis senior Al Jazeera, Shireen Abu Aqleh, saat meliput operasi penyerbuan pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat.
Shireen ditembak saat dia mengenakan rompi pers.
Shireen segera dilarikan ke rumah sakit Jenin dengan kondisi yang kritis, namun ia dinyatakan meninggal tak lama setelah itu pada pukul 07:15 waktu setempat, menurut kementerian dan wartawan Al Jazeera.
Baca Juga: Bukan Link Download, Berikut Cerita Asli KKN di Desa Penari Versi Widya dan Nur
Sebelumnya, Shireen ditembak saat mengenakan rompi pers berwarna biru yang bertuliskan 'press' ditengahnya.
Sementara itu, rompi pers menandai bahwa seorang Jurnalis tengah bekerja dilapangan.
Jurnalis yang telah mengenakan rompi pers seharusnya dilindungi ketika meliput berita di lapangan.
Dalam lokasi yang sama, saat tertembak, Shireen berdiri bersama wartawan Al Jazeera lainnya yang bernama al-Samoudi.
Ia juga terluka oleh peluru dipunggung, akan tetapi kini ia dalam kondisi yang stabil.
Artikel Terkait
Kasus Harian Menurun, Singapura Cabut Pembatasan Covid-19
Sejarah Peringatan Hari Buruh Internasional, Bermula dari Jam Kerja yang Tak Manusiawi
Ini 3 Alasan Elon Musk Beli Twitter Rp 635 Triliun, di Antaranya Berkaitan dengan Kebebasan Berbicara
Hari Peringatan Pekerja Berbeda dengan Hari Buruh Sedunia, Ini Penjelasannya
Angka Kasus Covid-19 di Amerika Melonjak Usai Gelaran Coachella
Raja Salman Masuk Rumah Sakit, Jalani Kolonoskopi
Daftar Ucapan Selamat Hari Perawat Sedunia 2022, Cocok Dibagikan di Media Sosial
Megawati Soekarnoputri dan Presiden Korsel Lakukan Pertemuan Bilateral, Apa Saja yang Mereka Bahas?
Tagar Cryptocrash dan Bitcoincrash Marak di Twitter, Ada Apa dengan Crypto?
Video Bocah Perempuan Dibully dan Dianiaya dengan Keji, Diduga Terjadi di Singapura