Pecat Dua Pejabat Keamanan Ukraina, Zelensky: Mereka Akan Dihukum

UKRAINA, suaramerdeka.com - Presiden Volodymyr Zelensky memecat dua pejabat senior Ukraina baru-baru ini, lalu menuduh mereka sebagai ‘pengkhianat’ dan akan menghukum mereka.

Zelensky mengatakan kedua pejabat yang bekerja untuk dinas keamanan nasional Ukraina itu telah melanggar sumpahnya dan gagal dalam menjalankan tugas mereka untuk melindungi negara.

Keputusan Zelensky ini merupakan momen langka yang mengakibatkan perbedaan pendapat diantara pejabat Ukraina sejak Rusia melakukan invasi 24 Februari 2022 yang lalu.

Baca Juga: Dukung Percepatan Transisi Pandemi ke Endemi, ARFI dan Polres Jakarta Pusat Gelar Vaksinasi

Ia menyebut situasi di wilayah selatan dan Donbas sangat sulit untuk dimenangkan, sementara pasukan Rusia sedang membangun pasukan di dekat kota Mariupol.

Tidak disebutkan secara pasti nama dari dua pejabat yang dipecat itu, namun mereka memiliki jabatan sebagai kepala keamanan internal dan kepala cabang keamanan di wilayah Kherson.

“Saya tidak punya waktu untuk berurusan dengan semua pengkhianat, namun mereka semua secara bertahap akan dihukum,” tegas Zelensky seperti dikutip dari Daily Mail pada hari Jumat, 1 April 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 April 2022: Scopio Perlu Istirahat, Sagitarius Evaluasi Hubunganmu!

Peristiwa itu menandai pertama kalinya Zelensky mengumumkan pemecatan kepada pejabat tinggi Ukraina dalam bidang pertahanan.

Sebelumnya, Presiden Ukraina itu sering menggambarkan Rusia sebagai negara kejam, monster yang menjarah, menghancurkan dan berkeinginan untuk membunuh.

Rusia berpendapat bahwa mereka sedang melakukan operasi militer khusus untuk melucuti senjata serta men-denazifikasi (menghilangkan paham Nazi) dari Ukraina. Moskow juga membantah telah menargetkan warga sipil dalam operasi itu.

Baca Juga: Weton Sabtu Pon Dikenal Dermawan, Terutama bagi Orang yang Kesulitan

Zelensky menambahkan, pasukan Ukraina telah berhasil memukul mundur pasuka Rusia dari Kyiv dan Chernihiv.
“Akan ada pertempuran di garis depan. Kami masih harus menempuh jalan yang sulit untuk mendapatkan semua yang kami ingingkan,” ucap Zelensky.

Di lain sisi, Moskow mengumumkan bahwa kota Kyiv dan Chernihiv bukan lagi tujuan utama mereka dan lebih fokus ke wilayah Luhansk serta Donbas yang dikuasai separatis pro Rusia.

“Situasi di selatan dan di Donbas tetap sangat sulit,” tutup Zelensky. (mg37)