Amerika Serikat Sebut Myanmar Melakukan Genosida terhadap Etnis Rohingya, Terjadi hingga Tujuh Kali

- Rabu, 23 Maret 2022 | 09:21 WIB
Amerika menuduh Myanmar melakukan kejahatan genocida terhadap Rohingnya. (foto: pikiran rakyat)
Amerika menuduh Myanmar melakukan kejahatan genocida terhadap Rohingnya. (foto: pikiran rakyat)

AMERIKA, suaramerdeka.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengumumkan bahwa Myanmar telah melakukan genosida serta kejahatan terhadap manusia pada etnis Rohingya.

Hal itu disampaikan Blinken ketika berada di US Holocaust Memorial Museum, pada hari Senin, 21 Maret 2022.

“Selama beberapa dekade, militer Burma (Myanmar) telah melakukan pembunuhan, pemerkosaan dan kekejaman lainnya terhadap anggota kelompok etnis dan agama minoritas lainnya,” ujar Blinken.

Baca Juga: Ini Watak Buruk Weton Rabu Pon Neptu, Salah Satunya Suka Disanjung

Berdasarkan data yang disampaikan pihak (AS) kejahatan genosida yang dilakukan oleh Myanmar terhadap etnis Rohingya telah terjadi sebanyak tujuh kali.

“Hari ini menandai kedelapan, karena saya telah menetapkan bahwa anggota militer Burma melakukan genosida dan kejahatan terhadap Rohingya,” kata Blinken.

Militer Myanmar telah melancarkan operasi militer pada tahun 2017, sedikitnya 730.000 orang yang sebagian besar muslim Rohingya terpaksa mengungsi ke Bangladesh.

Baca Juga: Weton Rabu Pon Neptu 14 Bisa Menjadi Penyejuk bagi Orang Sekitarnya

Sebab militer Myanmar telah melakukan tindakan pembunuhan, pemerkosaan serta pembakaran.

Pada tahun 2021 yang lalu, militer Myanmar juga sukses merebut pemerintahan yang sah setelah melakukan kudeta dan menempatkan Aung San Suu Kyi ke dalam penjara.

Blinken menyebut penetapan kejahatan genosida yang terhadap Myanmar telah sesuai dengan fakta dan analisis hukum yang dilakukan oleh Departemen Luar Negeri, serta berdasarkan data-data dari Amnesty  International dan Human Right Watch.

Baca Juga: Weton Rabu Pon Neptu 14 Orangnya Pandai Menyesuaikan Diri dengan Keadaan Sekitar

Selain itu, pejabat AS dan firma hukum telah memiliki bukti serangan yang dilakukan militer Myanmar.

Tapi Menlu AS pada waktu itu, Mike Pompeo menolak untuk mengambil sikap.

Militer Myanmar tidak menolak disebut telah melakukan genosida terhadap etnis Rohingya dan mengatakan bahwa operasi yang mereka lakukan sejak tahun 2017 yang lalu adalah upaya untuk memerangi terorisme. (mg37)

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X