TOKYO, suaramerdeka.com - Jepang dilaporkan mengirim bantuan rompi anti peluru dan helm dari Pasukan Bela Diri (SDF) ke Ukraina.
Bantuan ini merupakan upaya Jepang membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia.
Pengiriman dilakukan Jepang menggunakan sebuah pesawat pengisian bahan bakar dan transportasi udara KC-767, yang diberangkatkan dari Pangkalan Angkatan Udara Komaki, melalui Polandia.
Selain rompi anti peluru dan helm, Jepang juga disebut akan mengirimkan tenda, pakaian musim dingin, makanan darurat, produk kebersihan, kamera, dan generator listrik.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 9 Maret 2022: Aldebaran Stres Lihat Kondisi Andin dan Askara
Pengiriman pasokan SDF ini membuktikan komitmen Jepang untuk membantu Ukraina di tengah agresi Rusia, terjadi setelah pemerintah merevisi pedomannya tentang transfer peralatan pertahanan untuk memungkinkan pengiriman.
"Kami akan mengirimkan barang dengan pesawat SDF dan melalui sarana lain sesegera mungkin," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno pada konferensi pers, dikutip dari Kyodo News, Rabu, 9 Maret 2022.
Juru bicara utama pemerintah mengatakan, itu 'sangat penting' bagi Jepang dan keamanan nasionalnya, untuk memperluas dukungan ke Ukraina sekaligus menanggapi dengan tegas bersama negara-negara lain terhadap agresi Rusia.
Lebih lanjut, Matsuno mengatakan, serangan gencar Rusia melanggar hukum internasional dan telah 'mengguncang tatanan internasional sampai ke intinya.'
Baca Juga: Ramalan Zodiak 9 Maret 2022: Kekayaan Scorpio Terkumpul, Waktu Ideal bagi Libra dan Pasangan
Jepang mengecam keras invasi Rusia, dengan mengatakan telah merusak kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial, karena serangan itu telah memasuki minggu kedua meskipun ada kecaman dan sanksi internasional.
Selain mengirimkan pasokan pertahanan, pemerintah telah berjanji untuk menerima orang-orang yang melarikan diri dari Ukraina.
Terpisah, Menteri Pertahanan Nobuo Kishi mengatakan pengiriman barang tersebut untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Ukraina yang terus melawan invasi Rusia, menyebut Jepang akan memberikan dukungan sebanyak mungkin.
"Ketentuan itu adalah bagian dari upaya untuk membawa perdamaian dan keamanan ke dunia dan memenuhi tujuan dari tiga prinsip," tegas Kishi kepada wartawan.***
Artikel Terkait
Ceritakan Kendala Proses Evakuasi WNI dari Ukraina, Menlu: Kami Ingin Aman, 1 Nyawa Berharga
Menlu RI Retno Marsudi, Tegaskan Sikap Indonesia atas Konflik Rusia Ukraina
Dampak Konflik Rusia dan Ukraina Bagi Indonesia, Menlu: Harga Mie Instan Bisa Naik
Menlu Dmytro Kuleba sebut AS dan NATO Tak Punya Nyali, Tolak Zona Larangan Terbng di Langit Ukraina
Imbas Invasi ke Ukraina, Premier League Resmi Hentikan Siaran Liga Inggris di Rusia