Suaramerdeka.com – Ancaman invasi Rusia atas Ukraina nampaknya belum reda meski pada Selasa 15 Februari kemarin, Rusia dikabarkan menarik sebagian unit militer yang sebelumnya ditempatkan di dekat perbatasan Ukraina untuk kembali ke pangkalan.
Klaim Rusia yang menarik sebagian pasukannya yang ditempatkan di dekat perbatasan Ukraina itu “Salah” malahan ada 7000 pasukan ekstra tiba belakangan ini menurut pejabat senior Gedung Putih AS (18/2) dikutip dari BBC.
Pemimpin Inggris dan Jerman melakukan dialog atas upaya diplomasi yang diperlukan untuk meredakan ketegangan dan mencegah terjadinya perang.
Baca Juga: Sering Dikirimin Gambar Mr P di DM Instagramnya, Livy Renata: Ya Kalo Penasaran Dibuka
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu Sabtu (19/2). Mereka setuju atas perlunya diplomasi lebih untuk menghentikan Pemimpin Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina serta reaksi kuat apabila Rusia benar-benar menyerang.
“Perdana Menteri dan Kanselir Scholz memutuskan untuk melakukan upaya ekstra untuk mencapai penyelesaian diplomasi untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak perlu,” kata keterangan kantor Johnson dikutip dari Reuters.
“Jika presiden Putin melakukan kesalahan perhitungan yang menghancurkan dan melanggar kedaulatan Ukraina, sekutu harus memberikan tanggapan komprehensif yang akan memukul kepentingan strategis rusia,” lanjut keterangan tersebut.
Baca Juga: Ada yang belum Klaim Kode Redeem FF Garena Terbaru 20 Februari 2022? Buruan! Sekarang
Ketegangan antara Ukraina dan Rusia dikabarkan tengah meningkat sehubungan dengan pengerahan 100 ribu pasukan militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
Gedung Putih bahkan sempat meminta Warga Negara Amerika untuk meninggalkan negeri itu dalam 48 jam pada Jumat 11 Februari lalu terkait laporan intelijen yang mengatakan bahwa Rusia telah memiliki semua elemen di tempat yang dibutuhkan untuk upaya invasi atas Ukraina.
Artikel Terkait
Megawati Akan Terima Bintang Jasa Negara untuk Persahabatan dari Presiden Putin
Vladimir Putin Bantah Rusia Kirim Satelit Canggih ke Iran
Gedung Putih Ingatkan Warga Amerika untuk Meninggalkan Ukraina dalam 48 Jam
AS Peringatkan Ukraina, Bersiap Hadapi Serangan Rusia
Rusia dan Ukraina Memanas, Ini Tanggapan Presiden Jokowi