AMERIKA SERIKAT, suaramerdeka.com - Universitas Harvard di Amerika Serikat (AS) digugat oleh tiga mahasiswinya karena dituduh gagal melindungi mahasiswa dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah seorang profesor di universitas tersebut.
Tiga mahasiswi yang menjadi penggugat dalam gugatan hukum ini adalah Margaret Czerwienski, Lilia Kilburn dan Amulya Mandava, yang semuanya merupakan mahasiswi pascasarjana jurusan antropologi.
Dalam gugatan itu, ketiganya menuduh John Comaroff, seorang profesor Studi Afrika dan Afrika Amerika, dan Antropologi, telah 'mencium dan meraba-raba mahasiswi tanpa izin, melakukan tindakan seksual yang tidak diinginkan, dan mengancam untuk menyabotase karier mahasiswi jika mereka melapor'.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu My Valentine Martina McBride, Ungkapan Cinta Bagi yang Tersayang
Disebutkan juga dalam gugatan tersebut bahwa dalam proses melaporkan tuduhan pelecehan seksual ini kepada pihak universitas, ketiga mahasiswi itu menghadapi hambatan terus-menerus dari pihak administrasi kampus.
Gugatan hukum itu menyebut kegagalan Universitas Harvard untuk bertindak atas laporan pelecehan seksual oleh profesor tersebut, menunjukkan adanya 'kebijakan ketidakpedulian dari institusi: sebuah sistem yang dirancang untuk melindungi universitas, reputasinya, dan fakultas yang menjaga reputasi itu dengan mengorbankan para mahasiswanya'.
Para penggugat menuntut kompensasi dan ganti rugi punitif yang akan diputuskan oleh juri pengadilan nantinya, juga biaya pengacara.
Baca Juga: IKN Bakal Jadi Smart Capital City, Johnny G Plate: Bawa Teknologi 5G
Pihak Universitas Harvard membantah tuduhan yang dicantumkan dalam gugatan hukum tersebut. Pihak Harvard menyebut gugatan itu 'sama sekali tidak mencerminkan secara adil maupun akurat dari langkah-langkah bijaksana yang diambil oleh universitas'.
Sementara pengacara yang mewakili Comaroff, yang namanya disebut dalam gugatan hukum namun tidak disebut sebagai terdakwa, menegaskan kliennya 'dengan tegas menyangkal' pernah melecehkan atau melakukan sabotase terhadap mahasiswa mana pun.
Comaroff juga membantah tuduhan yang menyebut dirinya mencium atau menyentuh mahasiswa secara tidak pantas.
"Profesor Comaroff tidak hanya akademisi terkemuka dalam bidangnya. Dia juga sosok yang sangat peduli yang mengabdikan energinya selama bertahun-tahun untuk membimbing dan memajukan berbagai generasi mahasiswa," tegas pengacara Comaroff dalam pernyataannya.
"Serangan terhadap kariernya yang didasarkan pada gosip dan fantasi daripada bukti nyata sungguh memalukan," tambahnya.
Artikel Terkait
Kru Film Penyalin Cahaya Tersandung Kasus Pelecehan Seksual, Ini Klarifikasi Rumah Produksi
Ini Sosok Penulis Skenario Film Penyalin Cahaya, Terduga Pelaku Pelecehan Seksual
RMI Pastikan Tak Ada Pelecehan Seksual di Ponpes Demak, PCNU Tak Akan Tinggal Diam
Perwira Satreskrim Polres Boyolali Lakukan Tindakan Tidak Menyenangkan ke Pelapor Pelecehan Seksual