MADAGASKAR, suaramerdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Risiko dan Bencana Madagaskar menyatakan, korban jiwa dalam badai Topan Batsirai menghantam pantai timur Madagaskar kembali bertambah.
Dilansir laman Aljazeera, per Selasa, 6 Februari 2022, sedikitnya 20 orang meninggal dunia dan lebih dari 55.000 lainnya mengungsi akibat topan tersebut.
Badai topan yang dianggap sebagai yang terbesar kedua di Afrika pada tahun 2022 tersebut, menyebabkan sekitar 3.000 tempat tinggal hancur.
Baca Juga: Sudah Dibuka, Ini Cara Mengisi PSDS SPAN UM PTKIN
Badai yang diikuti oleh hujan deras ini juga dilaporkan membuat 5.700 bangunan terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi.
Para pejabat di Madagaskar saat ini sedang bekerja untuk menangani kerusakan yang disebabkan oleh Batsirai.
Presiden Andry Rajoelina pergi ke kota Mananjary Senin untuk melihat kehancuran badai dan upaya bantuan.
“Hal pertama yang dilakukan pemerintah adalah melihat bagaimana memperbaiki dan merehabilitasi gedung administrasi, serta memprioritaskan pusat kesehatan dan rumah sakit. Banyak gedung administrasi yang hancur total di wilayah ini, dan khususnya di Mananjary,” Jenderal Elack Andriankaja, direktur jenderal Badan Nasional Penanggulangan Risiko dan Bencana.
Baca Juga: Ramalan Primbon Jawa; 5 Weton Ini Diramalkan Terlahir Jadi Orang Kaya, Wetonmu Masuk di Sini?
Topan menghancurkan sebagian jalan utama yang menghubungkan utara dan selatan pulau, “yang akan mempersulit akses dan bantuan ke desa-desa, termasuk di daerah yang dilanda kekeringan,” Jean Benoit Manhes, perwakilan dari badan anak-anak PBB UNICEF di Madagaskar, kepada kantor berita AFP.
Artikel Terkait
Topan Rai Meningkat Jadi Badai Kategori 5, Ratusan Ribu Warga Filipina Diungsikan
Badai Covid-19 Real Madrid Belum Reda, 4 Pemain Kembali Terpapar
Atletico Madrid Dihantam Badai Covid-19, 5 Personel Positif Terpapar
Lakukan 4 Hal Ini Dijamin Tampilan Sinyal TV Digital Tanpa Gangguan Meski Hujan Badai dan Angin Kencang
Badai Omicron Datang, Pemerintah Malah Buka Jalur Masuknya WNA