HONG KONG, suaramerdeka.com – Pihak berwenang dan asosiasi pecinta hewan peliharaan di Hong Kong kucing-kucingan dengan warga dalam melakukan operasi penyelamatan hamster karena dikhawatirkan hewan pengerat tersebut menularkan Covid-19.
Pada Selasa, (18/1), pejabat pemerintah dan kesehatan Hong Kong mengumumkan jejak virus corona ditemukan pada 11 hamster yang semuanya berada di toko hewan peliharaan tempat seorang staf berusia 23 tahun jatuh sakit.
Mereka memutuskan bahwa lebih dari 2 ribu hewan impor termasuk hewan peliharaan yang dibeli sejak 22 Desember tahun lalu, harus dibunuh, dan pemilik ‘sangat disarankan’ untuk menyerahkan hewan peliharaan mereka.
Baca Juga: 5 Tempat Rekomendasi Nongkrong yang Instagramable dan Hits Ala Bupati Kendal: Mana Andalanmu?
Bagi banyak orang, hal itu merupakan tantangan terakhir setelah dua tahun pandemi dan berbagai aturan tidak logis. Warga mulai beraksi, menawarkan untuk menyembunyikan atau mengadopsi hewan peliharaan itu.
Puluhan ribu orang telah menandatangi petisi, sementara yang lain menawarkan kuitansi pembelian hewan peliharaan palsu. Beberapa kelompok berkumpul di depan fasilitas pengumpulan untuk melarang orang-orang menyerahkan peliharaan mereka.
Media lokal dibanjiri dengan rekaman dan gambar anak-anak yang menangis mengucapkan selamat tinggal pada hamster mereka, serta wawancara dengan orang-orang yang bekerja untuk menyelamatkan hewan itu.
Baca Juga: Slrupp! Ini 4 Rekomendasi Soto Legendaris Khas Semarang. Pecinta Soto Wajib Coba
Artikel Terkait
FKH UGM dan Animal Center Lanjutkan Kerja Sama, Siapkan Lab Khusus Hewan Besar
Musim Penghujan, Influenza Banyak Menyerang Hewan Peliharaan
Fenomena Langka ‘Hujan Hewan’ Gegerkan Penduduk Texas, Ini Penyebabnya
Jauhkan Anak dari Parasit Kucing? Begini Saran Praktisi Hewan