BOGOR, suaramerdeka.com - Para pemimpin ASEAN akan menggelar ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) guna membahas mengenai perkembangan situasi di Myanmar, Sabtu (24/04/2021), di Sekretariat ASEAN, Jakarta.
“Para pemimpin ASEAN termasuk Presiden Republik Indonesia telah menerima undangan dari Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN untuk menghadiri ALM besok,” ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính, Jumat (23/04/2021) sore.
Ditambahkan Menlu, pertemuan ALM kali ini merupakan pertemuan secara langsung pertama para pemimpin ASEAN selama pandemi Covid-19 yang menunjukkan kepedulian para pemimpin tersebut terhadap situasi krisis yang terjadi di Myanmar. Juga untuk membantu Myanmar keluar dari situasi yang ada saat ini.
Baca juga: Presiden Jokowi Ikuti KTT Perubahan Iklim, Sampaikan 3 Pemikiran
“Komitmen para pemimpin untuk bertemu secara fisik merupakan refleksi kekhawatiran yang dalam ASEAN terhadap situasi yang terjadi di Myanmar dan tekad ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari krisis ini,” ujarnya. Pertemuan tersebut, imbuh Menlu, akan dilakukan dengan mengimplementasikan protokol kesehatan secara maksimum.
ALM sendiri didorong untuk dapat menghasilkan solusi terbaik bagi rakyat Myanmar. Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan bilateral Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/04/2021) sore.
“Kedua pemimpin berharap, pertemuan ALM besok dapat menghasilkan sebuah kesepakatan yang terbaik bagi rakyat Myanmar,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangan pers usai mendampingi Presiden menghadiri pertemuan.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Temui PM Vietnam, Fokus pada Sejumlah Isu
Kedua pemimpin dalam pertemuan tersebut, ungkap Menlu, saling bertukar pandangan mengenai situasi terakhir di Myanmar. Kedua pemimpin juga menyampaikan keprihatinan atas berlanjutnya kekerasan dan terus jatuhnya korban jiwa di negara tersebut.
“Posisi Indonesia terkait Myanmar dari sejak awal sudah sangat jelas, yaitu keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar menjadi prioritas. Kekerasan dan penggunaan senjata harus dihentikan sehingga korban tidak semakin bertambah, dan dialog inklusif harus segera dilakukan agar demokrasi, keamanan, perdamaian dan stabilitas dapat segera dikembalikan di Myanmar,” ujar Menlu mengutip pernyataan Presiden dalam pertemuan.
Menlu menambahkan, Kepala Negara juga menekankan bahwa ALM ini semata-mata digelar untuk kepentingan rakyat Myanmar. “Kalau kita tengok ke belakang, ALM ini merupakan inisiatif Indonesia dan merupakan tindak lanjut pembicaraan antara Presiden Republik Indonesia dengan Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN,” ujar Menlu.
Seperti diungkapkan Menlu, dalam pertemuan bilateral PM Vietnam Pham Minh Chinh menyampaikan apresiasi atas inisiasi Indonesia untuk menggelar pertemuan pemimpin ASEAN guna membahas dan menemukan solusi atas krisis yang terjadi di Myanmar ini. “Vietnam menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Indonesia yang menginisiasi penyelenggaraan ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) ini. Perdana Menteri Vietnam menyampaikan bahwa kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar,” ungkap Menlu.