TURKI, suaramerdeka.com- Wanita asal Turki, Rumeysa Gelgi (24) dinobatkan menjadi wanita tertinggi di dunia yang hidup dengan tinggi badan 2,15 meter atau lebih tepatnya 215,16 sentimeter.
Ini merupakan kali kedua Gelgi memecahkan Guinness World Records sebagaimana dilansir NDTV, Sabtu (16/10/2021).
Pada 2014, saat Gelgi berusia 18 tahun, dia dinobatkan sebagai remaja wanita tertinggi di dunia yang masih hidup oleh Guinness World Records.
Baca Juga: Jokowi Ingin BUMN Berani Berkompetisi, Fahri Hamzah: Saya Heran Mimpi Itu Tidak Terwujud
Gelgi memiliki tubuh super tinggi karena mengalami sindrom weaver yang menyebabkan percepatan pertumbuhan dan kelainan lainnya.
Kondisi tersebut juga menyebabkan kelainan lain pada tubuh Rumeysa Gelgi seperti maturasi tulang.
Karena kondisinya, Rumeysa Gelgi menghabiskan kesehariannya di kursi roda. Namun, sesekali dia menggunakan alat bantu jalan untuk waktu yang singkat.
Sindrom Weaver adalah mutasi genetik yang langka.
Baca Juga: Mardani Ali Sera: Pemindahan Ibu Kota Negara Tidak Menyelesaikan Masalah
Dalam sebuah video yang dirilis oleh Guinness World Records, Rumeysa Gelgi mengatakan bahwa sejauh yang dia tahu, dia adalah kasus pertama dari sindrom itu di Turki.
“Saya terlahir dengan beberapa penyakit fisik yang serius, seperti skoliosis. Dan juga saya kebanyakan menggunakan kursi roda dan saya hanya bisa bertanya dengan alat bantu jalan saya,” tutur Gelgi.
Ketika kanak-kanak, Gelgi mengaku bahwa dia sering diintimidasi. Namun, dia telah menerima banyak dukungan dari keluarganya.
Baca Juga: Berhasil Turunkan Kasus Covid-19, Ini Skema Pemerintah Hadapi Gelombang Tiga Covid-19
Guinness World Records mengunggah video Gelgi dan pada keterangannya tertulis, “Menjadi berbeda tidak seburuk itu. Itu bisa membuat Anda mencapai hal-hal yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya,”ucap Gelgi.
Melansir dari Instagram pribadinya @rumeysagelgi, ia adalah seorang advokat dan juga peneliti junior Front-End Developer.