Keempat, Presiden menyerukan agar dunia tetap serius melawan intoleransi, konflik, terorisme dan perang.
Menurut Presiden Jokowi, perdamaian dalam keberagaman, jaminan hak perempuan dan kelompok minoritas harus ditegakkan.
Lebih jauh, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa potensi praktik kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afganistan, kemerdekaan Palestina yang semakin jauh dari harapan, serta krisis politik di Myanmar, harus menjadi agenda semua negara.
Pemimpin ASEAN telah bertemu di Jakarta dan menghasilkan Five Poins Consensus, yang implementasinya membutuhkan komitmen militer Myanmar.
“Harapan besar masyarakat dunia tersebut, harus kita jawab dengan langkah nyata dengan hasil yang jelas. Itulah kewajiban yang ada di pundak kita, yang ditunggu masyarakat dunia. Itulah kewajiban kita untuk memberikan harapan masa depan dunia,” tandasnya.***
Artikel Terkait
Brigadir Iis, Polwan Cantik Anggota Pasukan PBB, Tertantang Patroli di Daerah Konflik
Klaim PBB, Taliban Tak Tepati Janji soal Hak Asasi Manusia
Jadi Artis Asia Pertama, Blackpink Terpilih sebagai Duta SDGs untuk PBB
Sidang Ke-76 PBB: Pidato BTS Tentang Generasi Masa Depan Gemparkan Dunia
Kunjungan Kedua BTS ke PBB, Jimin Akui Dirinya Masih Saja Gugup