Toleransi Tinggi! Jalanan Kota London Dihiasi Ornamen Bertemakan Ramadhan untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah

SUARAMERDEKA.COM - London merupakan ibu kota Inggris dan Britania Raya yang merupakan wilayah metropolitan terbesar di Britania Raya.

Dilansir Wikipedia, London berlokasi di sepanjang Sungai Thames, London telah menjadi permukiman utama selama dua milenium sejak didirikan oleh Romawi pada abad ke-1 dengan nama Londinium

Keindahan lampu-lampu bernuansa Islami bertebaran sepanjangbulan Ramadhan di Piccadilly Circus, London.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2023: Keistimewaan Puasa Ramadhan dan 4 Hikmah Dibalik Syariatnya

Lampu-lampu bernuansa islami menyinari salah satu area paling terkenal di Ibu Kota Inggris, guna ikut memeriahkan Ramadhan pada tahun ini.

Pertama kali dalam sejarah lampu dinyalakan oleh Wali Kota London yang merupakan seorang Muslim bernama Sadiq Khan.

Ia mengatakan ini adalah pertama kalinya kota Eropa merayakan bulan suci Islam dengan cara ini.

Penerangan di Piccadilly Circus malam hari akan menjadi lebih spektakuler pada bulan suci Ramadhan tahun ini, karena sejumlah lampu bernuansa Islami akan melengkapi keindahan kawasan terkenal di London.

Baca Juga: Hotman Paris Nilai Ada Keanehan Kematian Bripka Arfan Saragih, Minta Mabes Polri Segera Ambil Alih

Dilansir Ramadhan Lights menyebutkan sepanjang jalanan inidihiasi lentera-lentera fanoo dan lampu berbentuk bulan.

Selain itu, terdapat pula hiasan kalimat “Happy Ramadan” yang terbentang antara Piccadilly dan Leicester Square.

“Lampu-lampu tersebut menyala setiap pukul 17.00 sore hingga 01.00 pagi waktu setempat selama 30 hari bulan Ramadan,” demikian disampaikan situs tersebut.

Dari jauh, pengunjung akan dapat melihat cahaya lampu yang terang, memberikan nuansa yang tenang dan damai di tengah keramaian kota besar yang selalu ramai dan bergerak.

Baca Juga: Ajudan Kapolda Gorontalo Asal Semarang Briptu RF Tewas Dengan Luka Tembak saat Ditemukan di Dalam Mobil Dinas

Umat Muslim di Inggris pun menyambut baik hal ini. Mereka mengatakan bahwa lampu-lampu itu memberikan rasa gembira dan solidaritas sekaligus memungkinkan orang-orang di