TikTok Diblokir Sejumlah Negara Eropa, Apa Penyebabnya?

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 15:13 WIB
Prancis, Belanda, dan Norwegia memblokir Tiktok dengan menutup akses layanannya karena dinilai membahayakan keamanan siber. (Pixabay/nikuga)
Prancis, Belanda, dan Norwegia memblokir Tiktok dengan menutup akses layanannya karena dinilai membahayakan keamanan siber. (Pixabay/nikuga)

SUARAMERDEKA.COM – Sejumlah negara di Eropa melarang penggunaan aplikasi TikTok, di antaranya ada Prancis, Belanda, dan Norwegia.

Pemerintah di Prancis, Belanda, dan Norwegia mengkhawatirkan keamanan dari aplikasi TikTok sama seperti negara-negara lainnya, khususnya di Eropa.

Di Eropa, sedang ramai dibahas mengenai sensitivitas penggunaan TikTok karena dinilai memiliki program siber yang agresif.

Baca Juga: Catat! 7 Link Live Streaming Swiss Open 2023 Lengkap Ada iNews TV dan Lainnya untuk Babak Semifinal - Final

Ketiga negara tersebut tidak akan memberikan izin akses menggunakan aplikasi penyedia layanan hosting video pendek yang sangat populer tersebut.

Dikutip dari laman Euronews, ketiga negara sudah memberikan pernyataan tentang pelarangan akses aplikasi yang dinilai akan membahayakan keamanan nasional.

Pernyataan yang diberikan memang tidak secara spesifik menyebutkan nama aplikasi.

Baca Juga: Hasil Semifinal Swiss Open 2023 Ditentukan Hari Ini: Head to Head, Gregoria Mariska Peluang Ungguli Pompawee

Dalam pernyataan tersebut dijelaskan tentang penilaian yang dilakukan oleh badan intelijen dari Belanda.

Disebutkan bahwa aplikasi dari negara-negara seperti China, Rusia, Korea Utara, dan Iran dapat membawa resiko spionase yang meningkat.

Spionase merupakan tindakan memata-matai dengan cara mengumpulkan informasi penting.

Baca Juga: Asyiik, Libur Lebaran Bakal Dimajuin 2 Hari? Cek Faktanya

Pemerintah Prancis dan Norwegia dan juga menyarankan agar para pegawai di pemerintahan tidak menggunakan aplikasi yang dapat mengundang resiko.

Menteri Layanan Publik Prancis Stanislas Guerini membuat Tweet yang menyatakan bahwa tindakan itu dimaksudkan untuk memastikan keamanan dunia maya dari administrasi dan pejabat publik mereka.

“Aplikasi rekreasi tidak menghadirkan tingkat keamanan siber dan perlindungan data yang memadai untuk digunakan pada peralatan administrasi,” tulisnya melalui akun Twitternya.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X