AUSTRALIA, suaramerdeka.com – Australia berencana membeli tiga sampai lima kapal selam nuklir buatan Amerika Serikat (AS).
Rencana membeli kapal selam nuklir merupakan agenda yang tertuang di dalam perjanjian AUKUS (Australia, United Kingdom, United States) sebagai pakta keamanan antara Australia, Inggris, dan AS yang dibentuk pada 15 September 2021.
Melalui perjanjian tersebut memungkinkan Australia untuk mendapatkan kapal selam nuklir yang memiliki kecepatan tinggi, dapat bertahan di bawah air lebih lama, dan mampu membawa beban yang lebih berat daripada kapal selam konvensional.
Baca Juga: Cek Bocoran Tes dan Jumlah Soal UTBK SNBT 2023 Dilengkapi Tips Belajar Efektif
Dilansir dari laman NRP, perjanjian AUKUS dilatarbelakangi oleh meningkatnya konflik yang terjadi di wilayah Laut China Selatan.
Inisiatif China yang menandatangani kesepakatan keamanan dengan Kepulauan Solomon tahun 2022 lalu telah menimbulkan kekhawatiran.
Harapannya, melalui perjanjian AUKUS, inisiatif yang telah dilakukan China beserta dengan peningkatan kekuatan militernya mampu diimbangi.
Agenda paling awal yang akan dilakukan adalah dimulainya kerja sama dalam pelatihan Angkatan Laut.
Agenda di bidang keamanan akan terus dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan.
Diproyeksikan pada tahun 2040 Australia, Inggris dan AS akan membangun dan menggunakan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi canggih yang baru.
China mengecam langkah tersebut karena menganggapnya sebagai ancaman bagi stabilitas kawasan.
Sampai saat ini, China masih bersikukuh atas kedaulatannya di wilayah Laut China Selatan dan merasa perjanjian AUKUS memiliki tendensi secara khusus.
Indonesia juga turut menanggapi langkah yang akan diambil oleh Autralia dalam perjanjian tersebut.
Artikel Terkait
Pelanggaran HAM ABK WNI di Kapal China Harus Jadi Isu Internasional