Ternyata Ganti Nama, White Day Pernah Disebut Hari Marshmallow, Dicetuskan Gara-gara Rasa Tidak Adil

SUARAMERDEKA.COM – 14 Maret diperingati sebagai hari ‘White Day’, apakah kamu baru tahu ada perayaan ini?

Ternyata White Day ditetapkan sebulan setelah hari Valentine, bahkan dikenal sebagai balasan dari hari kasih sayang tersebut.

Dulu di Jepang, hanya wanita yang membeli sesuatu untuk pria di hari Valentine.

Baca Juga: Keren! Snoop Dogg Gandeng Pengusaha Tanah Air, Luncurkan Minuman Kopi Indonesia di Amerika Serikat

Kemudian sebagian besar wanita merasa sepertinya tidak adil, karena mereka tidak mendapatkan balasan apa-apa sehingga dicetuskan perayaan White Day.

White Day adalah perayaan untuk memperbaiki tradisi, agar wanita juga bisa mendapatkan cokelat dari pria.

Di Jepang budaya pemberian hadiah dan juga pemberian kembali atau okaeshi merupakan hal yang cukup serius.

Baca Juga: Prosesi Arak Arakan Dugderan Semarang Digelar Dua Kali, Tampilkan Kreasi 16 Kecamatan, Cek Waktu dan Lokasi !

Pada tahun 1970-an, sebuah toko manisan kecil di Fukuoka memanfaatkan gagasan tidak adil ini.

Pemilik toko membaca surat di majalah wanita, yang memuat keluh kesah bahwa mereka tidak mendapatkan imbalan apa pun atas hadiah cokelat di hari Valentine.

Pemilik toko mendapat ide dan mencetuskan White Day yaitu hari okaeshi, pria diharuskan membeli hadiah White Day untuk wanita yang memberinya cokelat.

Baca Juga: Punya Mantan Terindah dan Ingin Move On, Coba Deh Tips Jitu Ini Agar Gak Salah Langkah

Disebut White Day karena pemilik toko manisan itu membuat permen khusus untuk acara tersebut, termasuk Marshmallow.

Inilah kenapa awalnya diberi nama Hari Marshmallow, yang kemudian berubah menjadi White Day yang lebih fleksibel.

Dengan tetap mengacu pada warna putih Marshmallow, warna yang juga dianggap sebagai lambing kesucian.