Pengurus Cabang Istimewa NU Jerman Dorong Sustainable Ecotourism dan Santri Digitalpreneur

BERLIN,suaramerdeka.com - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Jerman, mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk memperkuat Sustainable Eco Tourism dan Santri Digitalpreneur.

Kedua program tersebut merupakan rekomendasi kebijakan yang disampaikan oleh PCI NU Jerman.

Diwakili Habib Husein Alkaff (Wakil Syuriah), kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, dalam pertemuan dengan diaspora Indonesia di Berlin 7 Maret 2023.

Rekomendasi kebijakan yang disampaikan oleh PCI NU Jerman, merupakan pemikiran dari para pengurus sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

Baca Juga: Cara Cerdas Kombinasikan Tanaman Aglonema, Palem Kuning dan Lidah Mertua Agar Bikin Betah Tidak Gerah di Rumah

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif semestinya perlu melakukan penguatan pengembangan “Sustainable Ecotourism”.

Mengcover diversitas, prosperity, inklusifisitas, pengembangan sumber daya manusia, dan manajemen di daerah (human capital invesment).

Konsep tersebut perlu dibarengi dengan indikator yang objektif.

Baca Juga: Ramalan 9 Maret Weton Kamis Wage, Besok Jumat Kliwon, Pintar Mencari Uang, Karier, Cinta dan Pekerjaan

Bukan semata meningkatkan marketing untuk menambah devisa melainkan pada pembangunan yang berkelanjutan, transparan untuk memperkuat trust dan interest.

Santri dan pesantren yang memiliki peran strategis dalam pembangunan Indonesia, perlu lebih dilibatkan dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

Program sebagaimana “Santri Digitalpreneur Indonesia” sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia santri dan pesantren. 

Baca Juga: Cek Harga Mobil yang Dilengkapi Sunroof, Tak Gengsi Saat Pergi Jemput Calon Istri di Rumah Mertua Tahun Ini

Yakni dalam memanfaatkan peluang usaha industri kreatif, perlu untuk terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya (semakin banyak santri dan pesantren yang dilibatkan).