UKRAINA, suaramerdeka.com – Pasukan Rusia terus berusaha merebut kota Bakhmut di Ukraina yang telah berlangsung dengan sangat sengit.
Mengambil alih kota Bakhmut di Ukraina yang selama ini menjadi lokasi pertempuran yang menimbulkan banyak kerusakan serta korban jiwa, akan menjadi hadiah bagi Rusia.
Pertempuran ini membuka jalan untuk merebut pusat kota terakhir yang tersisa di wilayah Donetsk, salah satu dari empat yang diklaim Rusia setelah menginvasi Ukraina.
Baca Juga: Ini Lho 10 Tanda Kecakapan Khusus Wajib yang Harus Dimiliki Pramuka, Udah Punya yang Mana?
Dilansir dari laman Reuters, tentara bayaran dari Grup Wagner mengklaim berhasil mengurung kota Bakhmut.
Kepala dari Grup Wagner mengunggah video yang menunjukkan kondisi di sana yang diklaim telah berhasil ‘dikuasai’.
Berdasarkan penjelasannya, kota itu telah hancur berkeping-keping dalam serangan yang dilancarkan selama lebih dari tujuh bulan, membuat hampir seluruh sudut kota berhasil diduduki dengan hanya satu jalan yang masih terbuka bagi pasukan Ukraina.
Pasukan Ukraina dilaporkan mempertahankan posisi mereka di Bakhmut, tetapi terus-menerus diserang oleh pasukan Rusia dan tentara bayaran Grup Wagner yang berusaha mengklaim kemenangan pertama mereka.
Dikutip dari sumber lainnya, yakni Al-Jazeera, Bakhmut memiliki nilai strategis yang terbatas tetapi tetap melakukan perlawanan sengit.
Baca Juga: Bentuk Tanggung Jawab, Pertamina Salurkan Bantuan Tanggap Darurat ke Posko Kebakaran Depo Plumpang
Sebuah pernyataan pada Rabu malam oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan bahwa pasukan Rusia berusaha untuk maju ke garis depan pertahanan Bakhmut.
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukannya menjaga setiap sektor di garis depan tetap dan mempertahankan agar kota tidak direbut.
Meski demikian, pihaknya juga menyadari bahwa kota tersebut tidak bisa terus-menerus dipertahankan, mengingat dampak kerusakan dan korban jiwa yang timbul sangatlah besar.
Anggota Parlemen Ukraina, Serhiy Rakhmanin sangat mengkhawatirkan kondisi tersebut.
“Saya yakin cepat atau lambat, kita mungkin harus meninggalkan Bakhmut. Tidak ada gunanya menahannya dengan cara apa pun,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Politisi Rusia Meninggal Jatuh dari Lantai 3 Setelah Kritik Putin, Disengaja?
Rudal Putin Membombardir, Ukraina Berharap Kesepakatan Damai dengan Rusia di Bulan Februari
Rusia Lancarkan Serangan Saat Zelenskyy Memberi Pidato Tahun Baru: Saatnya Ukraina Mengubah Dunia
Satu Tahun Invasi Rusia di Ukraina, Lebih dari 8.000 Warga Sipil Tewas