SLEMAN, suaramerdeka.com - Manajemen PS Sleman (PSS) masih menunggu kedatangan salah satu pemain lokal andalan mereka, Irfan Bachdim. Irfan belum juga menampakan diri bersama pelatih kepala Dejan Antonic dan salah satu asisten pelatih Mladen Dodic Doda dengan alasan yang berbeda. Termasuk juga bek internasional asal Australia, Aaron Evans yang belum juga hadir.
Baca Juga: Irfan Bachdim Resmi Berkostum PSS
Meski begitu, Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada, Marco Gracia Paulo optimistis pekan depan skuat PSS terkumpul lengkap. Termasuk Irfan diperkirakan sudah bisa ikut bergabung dalam latihan.
“Soal Irfan Bachdim yang masih belum bergabung, ini kan proses yang natural ya menurut kami. Memang sejatinya ketika pemain profesional maunya ada kepastian hukum dulu,” ujar Marco kepada awak media, Kamis petang (10/9).
Menurut Marco, secara prinsip sudah terjadi kesepahaman antara kedua belah pihak, baik itu manajemen dengan Irfan sendiri.
“Kami kan memang kejar walaupun secara 'salaman' sudah selesai, tapi dia kan mau melihat tanda tangan addendum-nya sudah selesai. Saya yakin pertimbangan Irfan bukan hanya amandemen, pasti juga dengan situasi pandemi seperti saat ini, apalagi untuk penerbangan dari Bali tempat tinggalnya. Mungkin ya, ini analisa kami,” papar dia.
Meski begitu, Marco juga menegaskan bahwa bila Irfan tak kunjung datang ke Sleman, maka ada konsekuensi secara teknis yang harus diterimanya dan diyakini sang pemain juga sudah memahaminya.
“Ini klub kan sudah mulai latihan. Irfan datang belakangan dengan alasan administrasi memang, tapi pelatih kan tidak melihat proses dia latihan, maupun kegiatan tim. Jadi keputusan teknis nantinya ada di pelatih. Namun, sekali lagi kami pastikan negosiasi sudah selesai dan amandemen lagi dikerjakan. Kami pastikan pekan ini harusnya beres dan minggu depan Irfan sudah gabung,” ungkapnya.
Sementara soal Aaron Evans, Marco berharap imbauan Pemerintah Australia kepada warga negaranya agar tidak melakukan perjalanan ke Indonesia tidak menjadi hambatan nantinya.
“Tapi kalau sampai pemerintah Australia mengimbau warganya untuk tidak terbang ke Indonesia, apalagi untuk kegiatan sepak bola misalnya, ya itu sudah di tangan Tuhan. Karena ini masih imbauan, masih abu-abu, kami berdoa semoga diberi jalan, dan pekan depan semua skuat PSS bisa terkumpul lengkap,” harap dia.
Demikian pula penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta menyusul meningkatnya kasus positif Covid-19, tidak merubah kebijakan masuknya warga negara asing ke Indonesia.
“Kami berdoa, jangan sampai ada perubahan kebijakan karena situasi terakhir nih. Di Jakarta akan kembali diterapkan PSBB, khawatirnya turut memberi impact terkait penerbangan dari luar negeri,” jelasnya.
“Jangan sampai urusan visa pemain sudah beres, penerbangan dari luar negeri ke Jakarta-nya ditutup sementara karena penerapan PSBB,” tandas mantan CEO Badak Lampung FC itu.