Kala Legenda PSIS dan Legenda PSIM Rayakan HUT Laskar Mataram di Lapangan Sepak Bola

- Minggu, 6 September 2020 | 14:30 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

TAK mencari hasil dari laga. Entah itu menang, seri atau kalah bukan menjadi tujuan dari pemain-pemain senior ini. Ya, ketika para pemain legenda-legenda PSIS Semarang bersua dengan legenda PSIM Yogyakarta di Lapangan sepak bola Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (5/9) petang, dalam sebuah pertandingan persahabatan maka yang ada hanya gayeng dan guyub yang menyertainya.

Mereka tertawa dan saling mengenang saat masih aktif sebagai pemain tersebut. Dalam satu momen, untuk merayakan HUT ke-91 PSIM Yogyakarta yang jatuh pada 5 September. 

Di tubuh PSIS Legend, ada beberapa nama kawakan seperti Sartono Anwar, Ahmad Muhariyah, Sudaryanto, Widiantoro hingga M Irfan datang secara langsung dari Kota Lunpia, Semarang. Legend PSIS mengapresiasi perayaan HUT PSIM 91 yang diinisiasi legenda-legenda hidup dari PSIM

"Ini bagus sekali saya kira, semoga bisa menginspirasi tim-tim lain untuk merangkai sejarah secara utuh seperti yang dilakukan PSIM. Mudah-mudahan bisa berlanjut terus kedepan," jelas M Irfan, legenda PSIS yang juga pernah berseragam PSIM ini.

Sementara itu, perwakilan PSIM Legend, Susilo Harso mengatakan pertandingan persahabatan kali ini merupakan inisiasi mantan-mantan pemain sebagai wujud peringatan ulang tahun Laskar Mataram. Menurut dia, PSIS Legend dipilih karena memang memiliki sejarah rivalitas sekaligus pertemanan yang sangat baik antar pemain. 

"Kebetulan kami punya relasi yang cukup baik dengan legenda PSIS, dan mereka begitu antusias ikut memeriahkan HUT PSIM. Pertandingan kami gelar tertutup sebagai upaya penerapan protokol kesehatan," sambung Susilo.

Legenda hidup PSIM era 80-an tersebut menambahkan dalam pertandingan kali ini mantan-mantan pemain PSIM mulai era 70-an hingga 2000-an berkumpul bersilaturahmi bersama di lapangan. Momentum kali ini sekaligus dilaksanakan untuk mengumpulkan kembali mantan-mantan pemain lintas angkatan. 

"Semua bersilaturahmi di sini, lintas angkatan yang masih ada. Harapannya, momen ini bisa semakin mengakrabkan semua mantan pemain PSIM sekaligus bernostalgia," ungkapnya lagi.

Adapun di PSIM, legenda-legenda macam Mellius Mau, Menot Wihardja, Susilo Harso, Haryadi, Sawor, Marsudiono, Rovik Ismanto, Siswadi Gancis, Sutrisno, Ahmad Gunarto, Semi Suparji, Sugito hingga yang muda layaknya Sumarjono, Seto Nurdiyantoro, Wahyudianto hingga angkatan Topas Pamungkas dan Johan Arga tampak dalam laga persahabatan kali ini.

Pada momen itu juga diberikan penghargaan untuk satu legenda hidup Laskar Mataram di peringatan 91 tahun PSIM. Tahun pertama ini, penghargaan diberikan pada Drs Soedjono, pemain era 50-60-an yang juga pernah lama pelatih PSIM. Drs Soedjono yang kini berusia 82 tahun merupakan satu dari generasi pemain PSIM era 50-an yang masih hidup. Dedikasi Soedjono untuk PSIM tidak diragukan baik sebagai pemain maupun pelatih. 

Susilo Harso, legenda PSIM era 80-an yang didapuk sebagai Ketua Panitia Peringatan HUT-91 PSIM dari PSIM Legend menambahkan inisiasi penghargaan Lifetime Achievement digodog oleh tim kecil dari mantan-mantan pemain lintas angkatan bersama pemerhati sejarah PSIM. Menurutnya, dari studi tersebut didapatkan nama Soedjono yang menjadi satu-satunya pemain masih hidup dari skuad utama tahun 1956 sebagai rujukan. 

"Beliau (Soedjono) kami pilih karena dedikasi untuk PSIM, juga sebagai mantan pemain paling senior yang masih sugeng. Kami ingin memberikan apresiasi yang mudah-mudahan bisa terkenang sepanjang hidup beliau," tambah Susilo. 

Soedjono secara langsung hadir di lapangan dan diberikan kenang-kenangan berupa jersey PSIM yang mengambil tema besar tahun 1956.

Editor: Rosikhan

Tags

Terkini

X