Kita agaknya perlu bersama-sama melawan Islamofobia. Ketakutan (apalagi berlebihan) terhadap Islam sungguh mencederai perdamaian dunia. Karena itulah gerakan 13 ribu orang lebih turun ke jalan di Paris, Prancis, setelah muncul serangan ke sebuah masjid di Bayonne, patut didukung. Dukungan bisa dengan melakukan aksi-aksi damai mengecam Islamofobia di Barat atau mewartakan kepada publik dengan berbagai cara betapa Islam adalah agama yang indah bagi seluruh umat.
Melawan Islamofobia sesungguhnya bukan sekadar sebagai pembelaan terhadap Islam. Melawan Islamofobia bisa juga dimaknai sebagai penyelamatan terhadap kemanusian. Mengapa? Sebab sebagaimana tampak di poster-poster para demonstran, Islamofobia itu membunuh. Tak ada cara lain, melawan pembunuhan akan lebih efektif dengan cara “membangkitkan kemanusiaan yang hendak dikubur secara semena-mena”. Tentu dalam menggelorakan “ penghidupan kemanusiaan”, tak boleh siapa pun melakukan kekerasan.
Cara lain yang harus ditempuh adalah dengan propaganda balik. Cara ini perlu dilakukan karena memang ada propaganda keji melawan warga muslim. Semua warga muslim dianggap sebagai peneror hanya karena ada fenomena terorisme jihad. Islam, dalam situasi yang semacam itu, diidentikkan dengan terorisme jihad. Ini jelas sebuah kesalahan besar. Terorisme demi agama bisa terjadi di mana pun dan oleh manusia beragama apa pun. Karena itulah, mesti ada propaganda yang menyatakan “Islam bukanlah terorisme jihad”.