JAKARTA, suaramerdeka.com — Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan menggelar program pemagangan bagi 400.000 orang yang didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Untuk mencapai target ini, disiapkan 8.000 instruktur dari kalangan industri.
"Ketersediaan SDM kompeten harus link and match dengan kebutuhan dunia industri, karenanya kita menggandeng dunia industri untuk menjawab tantangan ini,” kata Menaker, Hanif Dhakiri, di Jakarta, Rabu (16/5).
Menurutnya peran aktif dunia industri memegang peranan penting dalam menciptakan tenaga kerja terampil dan siap pakai di dunia kerja. Melalui program pemagangan diharapkan dapat mempercepat penyerapan pengangguran ke dalam dunia industri.
“Melalui pemagangan peserta dapat pengalaman kerja yang sesungguhnya, membentuk sikap, mental dan perilaku sesuai kebutuhan pasar. Namun harus kita perhatikan dan atur lebih lanjut, jangan sampai program pemagangan ini mengganggu proses produksi dan kinerja perusahaan,” tambah Hanif.
Pemerintah mengajak kalangan dunia usaha dan industri agar mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan membangun sistem pelatihan kerja dan sertifikasi profesi secara terpadu bagi pekerja Indonesia. Keterlibatan dunia usaha dan industri dibutuhkan untuk melakukan percepatan peningkatan kompetensi kerja, serta memenuhi permintaan kebutuhan pekerja yang terus meningkat.
“Kami berharap investasi yang telah ada dapat ditingkatkan, termasuk investasi SDM, sehingga penciptaan lapangan kerja menjadi semakin luas dan memberikan transfer kemampuan (skill) bagi pekerja Indonesia di berbagai sektor usaha,” ucap Hanif.