Warga Dusun Pucung RW 08 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik menggelar Nyadran Sendang Gede, Jumat (17/3/2023). Tradisi itu digelar rutin setiap tahun menjelang Ramadan.
Prosesi diawali dengan pembersihan sendang oleh Lurah Pudakpayung, Pamirah, bersama staf, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan tokoh masyarakat. Mereka menceburkan diri dan membersihkan tempat tersebut. Setelah membersihkan sendang, Lurah Pamirah diguyur oleh tokoh masyarakat sebagai syarat pembersihkan diri.
Setelah itu, Sendang Gede dibersihkan oleh warga. Prosesi nguras sendang berlangsung meriah, karena sebelumnya warga menebar ikan lele ke sumber air itu.
Warga menguras air sembari berebut menangkap lele. Bersamaan ketika sendang dibersihkan, warga lain membakar ayam. Ada 93 ekor ayam sumbangan warga yang dibakar. Ayam tersebut menjadi sajian utama pada prosesi nyadran. Setelah dibakar, ayam dibagi-bagikan kepada warga dan pengunjung yang datang menyaksikan prosesi Nyadran Sendang Gede..
Selain membersihkan sendang, pada Nyadran Sendang Gede juga dilakukan doa bersama di pepunden desa di Makam Pucung Pudakpayung. Setelah itu, warga makan bersama di area sendang.
Tokoh Masyarakat Dusun Pucung, Ngasri menjelaskan, Nyadran Sendang Gede merupakan tradisi leluhur. ‘Kami diamanahi oleh leluhur, setiap tanggal 17 bulan Ruwah sendang harus dibersihkan,’ katanya.
Menurut Lurah Pudakpayung Pamirah, Nyadran Sendang Gede yang dilakukan menjelang Ramadan mengandung filosofi sebagai pembersihan diri dalam menyambut bulan suci. ‘Tempat ini juga dijadikan objek wisata religi,’ katanya.
Berikut foto-foto Nyadran Sendang Gede, bidikan Nugroho DS.