SEMARANG, suaramerdeka.com - Komunitas Diajeng Semarang (KDS) menggelar perayaan hari jadinya yang keempat pada, Rabu (16/12) lalu. Pada tahun ini, komunitas yang berisi wanita pecinta pakaian adat kebaya sekota Semarang ini berfokus pada kampanye pelestarian lingkungan dengan membagikan 100 bibit pohon gratis.
“Kami punya kepedulian besar tidak hanya pada upaya pelestarian budaya saja tapi juga pada pelestarian lingkungan di mana kami tinggal,” kata Maya Diana Dewi selaku Founder KDS.
Maya menambahkan, sebagai bagian dari Kota Semarang, KDS juga memiliki tanggungjawab moral untuk menciptakan kota yang nyaman, salah satunya dari sisi lingkungan. “Untuk menanggulangi polusi udara diperlukan salah satunya dengan gerakan penghijauan. Juga makin melebarnya lahan kritis yang cenderung meningkat membuat kami para diajeng prihatin dan berniat untuk turut serta menjaga lingkungan di mana kami tinggal,” tambahnya.
Ketua KDS saat ini, Tanjung Widuri menjelasakan prosesi rangkaian kegiatan kampanye peduli lingkungan yang mengambil tema ‘Satu Pohon Sejuta Cinta’ ini. Berdasarkan penjelasannya, kegiatan ini akan belangsung serentak pada. 15-21 Desember 2020 dengan para peserta mengenakan kebaya dan menanamkan satu bibit. “Aksinya tersebut didokumentasikan dan diviralkan via medsos mereka masing-masing,” jelasnya.
Meskipun di tengah kondisi pandemi, KDS tidak kehabisan akal untuk menciptakan kegiatan positif. Adanya kegiatan ini merupakan bukti bahwa mereka dapat beradaptasi dengan keadaaan, terutama protokol kesehatan. “Semula acara ultah dicanangkan untuk kumpul bersama menampilkan tampilan seni budaya, kami ubah konsepnya menjadi aksi tanam pohon yang bisa dilakukan siapa saja, di mana saja, dengan cara sendiri-sendiri, tanpa harus berkerumun,” tutur Maya.
Terakhir Maya berharap agar kegiatan ini membuka mata masyarakat untuk merawat dan menjaga lingkungan serta sebagai sarana edukasi bagi generasi muda. “Sekecil apa pun usaha penghijauan yang kita lakukan,kami yakin itu akan membuat perbedaan,” tutupnya.