Saat mentari bangun tidur
untuk membangunkan pagi yang masih mendengkur
Jurnalis meracik rangsel peralatan media
menelusup di antara celah belantara kata kata
Membuka tabir laci penguasa
dengan deretan kata kata sarat makna
harus merapikan diksi tampil sempurna
agar penikmat gampang mencerna
Ada yang pesan berita
minta ditulis yang baik baik saja
menjanjikan kertas cek berisi puluhan juta
setelah waktunya tiba
ditinggal sembunyi ke luar kota
ketika pulang bilangnya tak pernah berkata kata
Saat bendera independen harus dikibarkan
demi meronce kalimat keseimbangan
ada yang bersorak kegirangan
namun ada juga umpatan
sumpah serapah meludah wajah koran harian
Jurnalis itu profesi mulia
namun banyak yang tak suka
dianggap huru hara
bagi mereka yang punya borok sejuta
badan menggigil dengar kata media
Jurnalis profesi bergengsi
karena sarat kata kata berdiksi
membongkar sindikat pelaku korupsi
namun jasanya tak ada yang menghargai
apalagi mengajak kolaborasi
Oh Jurnalis
bagai makan buah simalakama
di satu sisi dibutuhkan penguasa
untuk mengangkat derajatnya
di sisi lain dianggap pengemis belaka
karena nyatanya ada oknum yang memanfaatkan media
untuk memeras penguasa
ibarat setitik nila
merusak susu sebelanga
Wahai Jurnalis
engkau selalu dituntut untuk jujur dalam menulis
jangan mengemis
geluti profesimu dengan bangga dan ikhlas
kalau memang rezeki, tak akan lepas
Purwodadi, 28 Desember 2022
Bertepatan dengan Hari Pers Nasional ini, suaramerdeka.com mengangkat karya penyair asal Purwodadi Grobogan, Jumadi. Perlu diketahui, suaramerdeka.com meminta secara khusus kepada Jumadi usai puisi berjudul 'Jurnalis' dibacakan dalam peringatan 100 Hari Djawahir Muhammad di auditorium RRI Semarang, Januari 2023 yang lalu.
Artikel Terkait
Puisi Rock - Pita Itu
Puisi Rock - Layak Ditertawakan
Puisi Rock - Meramaikan di Antara Meramaikan
Puisi Rock - Melingkar Bundar Pudar