Mengenal Suku Bajo, Inspirasi Metkayina di Film Avatar: The Way of Water

- Rabu, 21 Desember 2022 | 13:45 WIB
Suku Bajo menjadi inspirasi James Cameron untuk membuat film Avatar: The Way of Water. (Instagram/sandiagauno)
Suku Bajo menjadi inspirasi James Cameron untuk membuat film Avatar: The Way of Water. (Instagram/sandiagauno)

SUARAMERDEKA.COMSuku Bajo menjadi salah satu suku asli daerah yang menjadi inspirasi dalam pembuatan film Avatar: The Way of Water.

Hal itu diungkapkan oleh sang sutradara, James Cameron ketika melakukan wawancara dengan National Geographic.

“Terdapat orang laut di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat hal-hal seperti itu,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Tradisi Perayaan Natal Unik di Indonesia, Ada Wayang Sampai Menyembelih Hewan

Selain Suku Bajo, Cameron juga terinspirasi dari orang Polinesia, serta Maori di Selandia Baru.

James Cameron melakukan riset dari suku-suku asli daerah di dunia nyata untuk menciptakan suku Metkayina dalam film Avatar: The Way of Water.

Dilansir dari Slash Film, Suku Metkayina hidup dan berburu di dalam dan di sekitar air. Mereka tinggal di rumah mereka berbentuk panggung di atas air yang dibangun di sela-sela akar pohon laut.

Cameron mengatakan ia terinspirasi dari Suku Bajo yang hidup di rumah panggung, hidup di atas rakit, dan mampu menyelam dengan kurun waktu lama di dalam air.

Suku Bajo sendiri merupakan etnis asal Asia Tenggara, yang kehidupannya berdampingan dengan laut.

Baca Juga: Michelle Ziudith Buka Suara Tentang Akting PSK di Kupu-Kupu Malam yang Dinilai Kurang Mantap

Di Indonesia, Suku Bajo bisa ditemui di perairan Kalimantan Timur (Berau, Bontang), Kalimantan Selatan (Kota Baru), Sulawesi Selatan (Selayar), Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (Pulau Boleng, Seraya, Longos, Komodo), Sapeken, Sumenep, dan wilayah Indonesia timur lainnya.

Dilansir situs resmi Kemendikbud, Suku Bajo tinggal di rumah yang berada di tepi pantai atau di atas perairan laut dangkal, lalu diberi tiang pancang agar terhindar dari gelombang pasang.

Dinding rumah tersebut juga masih berbahan dasar kayu dan atapnya terbuat dari rumbia.

Para penduduk Suku Bajo biasanya menggunakan perahu untuk beraktivitas. Perahu tersebut diletakkan di pelataran rumah mereka masing-masing.

Baca Juga: Aktor Tampan Dude Herlino Bilang ini Atas Kabar Bercerai dengan si Cantik Alyssa Soebandono

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X