Avatar 2 Terancam Diboikot Karena Tudingan Menyiksa Hewan, Begini Kronologinya

- Minggu, 18 Desember 2022 | 12:04 WIB
Avatar 2 (Twitter)
Avatar 2 (Twitter)

suaramerdeka.com - Film Avatar 2 terancam diboikot karena tudingan menyiksa hewan, begini kronologinya.

Film Avatar 2 kini tengah trending hampir seluruh dunia karena kesuksesannya.

Namun, film Avatar 2 belakangan ini terkena ancaman oleh para aktivis hewan dan lingkungan.

Baca Juga: Hebat Kominfo! STB Gratis Diberikan Hanya WhatsApp Nomor ini, Set Top Box Datang, Nonton TV Gak Perlu Numpang

Hal ini dikabarkan dalam New York Post, kecaman film Avatar 2 ini pertama kali muncul di Jepang.

Kecaman ini muncul lantaran tayangan perdana di Jepang film dengan judul “Avatar: The Way of Water” menampilkan aksi lumba-lumba.

Lumba-lumba ditampilkan di acara perdana yang dihadiri oleh sutradara James Cameron, serta aktor Zoe Saldaña, Sam Worthington, dan Sigourney Weaver sebagai orang penting di balik film Avatar 2.

Baca Juga: Iki Lho, Set Top Box Harga Terjangkau Tersertifikasi Kominfo, Bisa Nonton Sinetron Sampai Puas Tanpa Kuota

Aksi lumba-lumba yang ada di penangkaran itu, telah memicu kemarahan karena selama ini James Cameron dikenal sebagai sosok yang menghargai alam dan lingkungan.

Reaksi para aktivis pada Sutradara Avatar 2 James Cameron

“Saya akan senang melihat James Cameron berjanji untuk tidak pernah lagi menghadiri pertunjukan lumba-lumba dan untuk mengecam penangkapan dan pembantaian kejam lumba-lumba yang terjadi di Taiji, (Jepang),” kata aktivis Bailey Mason di Instagram, seperti dikutip dari New York Post.

Aktivis kesejahteraan hewan mengatakan mereka awalnya percaya mamalia diproduksi secara digital karena Cameron adalah vegan, dan membuat film dengan pesan lingkungan yang kuat.

Baca Juga: Serius Princes Syahrini Ditalak Reino Barack dan Diusir oleh Mertua? Masa sih, Bukanya Pasangan Romantis

“Melihat James Cameron, Sigourney Weaver, dan Sam Worthington duduk di sana sambil bertepuk tangan sungguh mengejutkan,” kata Wakil presiden People for the Ethical Treatment of Animals, Lisa Lange.

“Para pelatih memperlakukan lumba-lumba itu seperti badut sirkus. Mereka menunggangi hidung lumba-lumba, maksud saya, itu sama buruknya.”

Halaman:

Editor: Imron Rosadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X