SUARAMERDEKA.COM - Komite Ekonomi Kreatif Kudus bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus menggelar pentas yang juga melibatkan komunitas musik blues dari Kabupaten Jepara, untuk menggairahkan sektor ekonomi kreatif.
“Kami berharap, Muria Blues Festival bisa menjadi agenda tahunan di Kudus,” ucap Kepala Disbudpar, Mutrikah SH.
Di sela pentas, Mutrikah berkesempatan memotong tumpeng, didampingi Valeria dan Ketua Komunitas Musik Blues Kudus Erik Budiyono.
Baca Juga: Siaran Analog Kota Semarang Resmi Dimatikan! Segera Beralih ke TV Digital, Ini Daftar Frekuensinya
Tak hanya tumpeng yang terbuat dari getuk, namun jajan yang disuguhkan dalam acara musik itu merupakan ubi-ubian dari Gunung Muria. Juga kopi robusta muria.
Komunitas musik blues, dibanding genre musik popular, boleh dibilang langka.
Tak banyak musisi yang tertarik nge-blues, di mana peminat atau penontonnya, tidak perah berjubel.
Baca Juga: Cek Prakiraan Cuaca Semarang 3 Desember 2022: Berawan Sepanjang Hari
Namun, dari predikat yang serbasedikit tersebut, menjadi sesuatu yang istimewa dalam perhelatan Muria Blues Festival 2022 yang dilangsungkan di Sidji Coffee, Bae, Kudus, belum lama ini.
Sedikit yang merontokkan ketersedikitan.
Artikel Terkait
Bangga! Museum Musik Pertama & Terbesar di Asia ada di Kota Batu, Indonesia
Keroncong Svaranusa, Wujud Komitmen Lestarikan Musik Keroncong
Mengenal Sosok Daeng Soetigna, Sang Penemu Musik Angklung Diatonis
Ini Manfaat Mendengarkan Musik yang Jarang Diketahui Orang!
Perayaan Hari Guru Nasional JSIT Jawa Tengah: Semar Gareng dan Musik Tek-tek Sambut Peserta