PURBALINGGA, suaramerdeka.com - Perarakan napak tilas Kesenian Jawa Purba dilaksanakan dengan khidmad yang dipimpin oleh ketua pelaksana Napak Tilas, Nurcholis Wijianto dan Adam Fauzi sebagai wakilnya.
Tak hanya seluruh pelaku seni, perwakilan 21 kelompok rukun tetangga juga saling menampilkan versi terbaik dari tumpeng yang dihiasi makanan yang sudah sangat jarang dijumpai seperti cingkokah, pelas tawon (pelas lebah), nasi jagung
Sekitar 350 peserta dengan dandanan unik tempo dulu meramaikan perarakan tersebut.
Mulai para pemuda jawara, tukang nderes, sinden, petani lancingan sampai ibu ibu dengan perlengkapannya ke kebon meyemarakkan suasana hari itu.
Baca Juga: Langgar Financial Fair Play, Sanksi UEFA Membayangi 10 Klub Eropa
Acara ini juga dihadiri berbagai pengunjung dari Purbalingga, Semarang, Purwokerto, Jakarta dan Bandung.
Menariknya, para pengunjung mengenakan pakaian Jawa sesuai dengan arahan panitia.
"Ini menjadi titik awal yang baik bagi Kesenian Jawa Purba menarik wisatawan domestik untuk menikmatinya , serta berharap menjadi satu event tahunan Purbalingga,” ujar Gita Thomdean Selaku wakil ketua panitia dan konseptor KJP, baru-baru ini.
Sementara, Slamet Santosa selaku ketua panitia dalam sambutannya mengatakan bahwa KJP adalah titik awal kebangkitan seni dan budaya Desa Sidareja Purbalingga.
Artikel Terkait
'Bedhol Desa', Pelaku kesenian, budaya, serta UMKM Kudus Siap Pamerkan Potensi di Jakarta
Festival Kesenian Rebana, Upaya UPGRIS untuk Bangun Pendidikan Karakter
Kominfo Terus Sosialisasi TV Digital, Salah Satunya Lewat Pergelaran Kesenian Rakyat
Kesenian Tradisional Harus Tetap Eksis
Hiburan Kesenian Budaya, Nguri-nguri Kearifan Lokal di Kuliner Kauman