Iba Meredam Geram
Oleh: NWU Gabriel Genesis
Anak manusia itu masih menangis.
Bukan merengek kehausan kepada sang mama,
tetapi 'sakit' ketika 'dibenamkan'.
Sebaliknya dia sesukanya 'membenamkan' yang lain.
Sungguh menyedihkan tetapi juga menggelikan,
menyaksikan yang masih kekanakan,
walau waktu telah merambat sebelum senja,
mungkin belum dapat menyadari.
Kasihan
iba
diam
sembari meredam geram.
Semarang, 14 Agustus 2022
Artikel Terkait
Puisi Rock - Kejenuhan Sensasi
Puisi Rock - Berjalan ke Arah Lima
Puisi Rock - Sesudahnya
Puisi Rock - Tak Sepenuhnya Gelap
Puisi Rock - Tujuh dan Tiga