“Ini sengaja dipaksakan agar mereka bisa main dan mendapat job, mengingat selama pandemi aktivitasnya mereka berhenti total, tidak satupun yang mendapatkan tanggapan baik untuk mengisi hiburan pada hajatan maupun pementasan lainnya,” ujar Susanto Markonyik.
Baca Juga: Polres Kendal Musnahkan 359 Knalpot Brong
Dengan kreasi Ketoprak ‘Salah Kaprah’ ini, mereka menggambarkan kini bisa mendapat job.
Walau yang diperankan tidak sesuai keahliannya, yang terpenting dalam ceritanya mereka mendapat job dan memperoleh penghasilan, ketimbang tidak memiliki aktivitas sama sekali.
Lakon Gatotkoco Gandrung pun dalam penampilannya sangat unik karena dikendalikan seorang dalang yang diperankan oleh Uthik dan profesinya sebagai ketoprak komedi.
Baca Juga: 168 Massa Ormas GMBI Yang Demo di Polda Jawa Barat Dikembalikan ke Daerah Masing-masing
Begitu juga Gatotkoco dimainkan seniman ketoprak.
Dalang Uthik dalam memainkan peranannya sangat unik dan lucu yang sering diselingi beberapa dialog plesetan dan membuat penonton semakin ger-ger.
Bahkan Gatotkoco pun semakin kocak dengan gaya menari dan merayu.
Beberapa jurus sampai senjata pamungkas dikeluarkan sang Gatotkoco.
Namun apa daya, lawannya dalam peperangan bukan Janoko atau Buto Cakil tetapi justru dalangnya sendiri yang menjadi lawannya hingga Gatokkoco tewas dengan keris sang dalang.
“Modar Kowe, modar. Hayo, terusno. Modar Kowe (mati kamu, mati! Ayo lanjutkan. Mati kamu),” seru sang dalang sambil terus menusuk-nusuk kerisnya yang membuat tubuh Gatotkoco luluh ke tanah dan tewas.
Tak ayal aksi ketiga aktor yang diiringi tetabuhan gendang tersebut membuat penonton terpingkal-pingkal, tidak terkecuali M Zen.
Artikel Terkait
Ketoprak Jadi Penilaian Belajar SMA 1 Jakenan
Dampak Corona, Seniman Ketoprak Pati Berharap Bantuan
Musda REI Jateng Bukan Panggung Ketoprak
Bupati Demak Main Ketoprak Wayang Sembari Sosialisasikan DBHCHT