SAAT ini musik dangdut Jawa tengah menjadi idola. Anak muda tak peduli dari berbagai golongan dan lapisan, sama-sama menyukai genre dangdut Jawa.
Berbeda dengan era 1970-an atau 1980-an, berdasarkan Kisah Sejarah saat itu banyak remaja atau anak muda yang tutup kuping ketika mendengar lagu dangdut Jawa.
Tidak heran bila pada masa itu musik atau lagu dangdut Jawa seolah tidak mendapatkan pendengar juga penggemar.
Baca Juga: Lirik Lagu Melepas Lajang dari Arvian Dwi feat Tri Suaka, Asyik Didengar Saat Menunggu Pacar Tiba
Kisah Sejarah dangdut Jawa sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1970-an, ketika grup band legendaris Koes Plus mencoba peruntungan pasar dengan merilis album Pop Melayu Jawa di tahun 1976.
Lagu 'Mesakke' yang dibawakan Yok Koeswoyo di album tersebut kurang mendapat respon dari pasar juga penikmat musik apalagi penggemar Koes Plus.
Sehingga Koes Plus hanya menghasilkan 1 album pop melayu Jawa di bawah label Remaco.
Baca Juga: Ini Lirik Lagu Separuh Aku Karya David NOAH
Tidak mau ketinggalan dengan Koes Plus, No Koes yang digawangi Nomo Koeswoyo (mantan drummer Koes Bersaudara) juga merilis album pop melayu Jawa yang mengandalkan lagu 'Jaranan'.
Hasilnya pun tak ada bedanya dengan Koes Plus, selanjutnya baik Koes Plus dan No Koes memilih merilis album pop Jawa dan pop melayu tersendiri.
Artikel Terkait
Lirik Lagu 'Mendung Tanpo Udan', Cocok Dinyanyikan Saat Galau
Happy Asmara dan Denny Caknan Hendak Berpelukan jadi Sorotan, Warganet: Kawal Sampai Halal
Sebelum Masuk Jawa Timur, Ndarboy Genk Siap Gelar Konser di Demak, Eksklusif 12 Januari 2022
Dipopulerkan Ndarboy Genk dan Denny Caknan, Ini Lirik Lagu Ojo Nangis