Biografi Singkat Liberty Manik, Pencipta Lagu ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

- Kamis, 28 Oktober 2021 | 13:25 WIB
Liberty Manik. (foto: wikipedia)
Liberty Manik. (foto: wikipedia)

suaramerdeka.com - Peringatan Hari Sumpah Pemuda jatuh setiap pada tanggal 28 Oktober. Dalam memperingati hari-hari besar seperti Sumpah Pemuda biasanya diadakan upacara bendera, walaupun sekarang sudah jarang diadakan karena pandemi yang melanda.

Dalam upacara bendera tersebut terdapat nyanyian-nyanyian lagu yang  menjadi ciri khas tersendiri.

Seperti contoh, untuk memperingati hari Sumpah Pemuda, biasa nya para muda-mudi menyanyikan satu lagu yang khas yang berjudul 'Satu Nusa Satu Bangsa'.

Baca Juga: Oddie Agam dalam Kenangan, Mencipta Lagu dengan Vina Panduwinata

Lagu 'Satu Nusa Satu Bangsa' ini sangatlah sering dinyanyikan.

Lagu yang sangat mengingatkan kita terhadap perjuangan pemuda dan pemudi bangsa Indonesia dahulu.

Lagu ini juga memberikan makna mengenai ikrar Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928.

Baca Juga: Oddie Agam dalam Kenangan, Meminta Chrisye Menyumbangkan Lagu

Liriknya menggambarkan para putra dan putri bangsa Indonesia akan menjunjung tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia.

Lagu yang selalu didengar dan dinyanyikan untuk mengenang ikrar Sumpah Pemuda ini pertama kali diputar di Radio tahun 1947.

Namun tidak banyak yang tahu siapa sebenarnya yang menciptakan lagu 'Satu Nusa Satu Bangsa' ini.

Lagu 'Satu Nusa Satu Bangsa' ini diciptakan oleh Liberty Manik.

Manik merupakan seorang penyiar radio RRI Yogyakarta.

Liberty Manik, selain seorang penyiar Radio, ia merupakan seorang komposer, sehingga ia dapat menciptakan lagu 'Satu Nusa Satu Bangsa' tersebut.

Liberty Manik lahir pada tanggal 21 November 1924.

Selain menjadi menjadi penyiar radio RRI Yogyakarta, dan komposer, Liberty Manik juga dikenal sebagai seorang pengajar musik.

Liberty Manik mendedikasikan ilmunya kepada muridnya di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta.

Lulusan Sekolah keguruan HIK di daerah Muntilan, Magelang ini, juga bahkan sempat menyelesaikan studi doktoral di bidang musik di Universitas Berlin, Jerman.
'
Tak main-main, beliau lulus dengan predikat cum laude.

Liberty Manik dikenal sebagai seorang filolog atau seorang ahli bahasa kuno.

Liberty Manik, dimana Manik merupakan marganya sebagai keturunan batak, ia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam aksara batak kuno.

Penerjemahan aksara batak kuno yang ia lakukan disebut sebagai di luar kelaziman.

Hingga pemerintah Jerman tertarik dan memanfaatkan kemampuannya melalui jasanya untuk kebutuhan arsip negara Jerman tersebut.

Hingga pada akhirnya, ia menutup usia pada 16 September 1993.

Di kampung halamannya, dimana ia lahir di Sidikalang di Sumatera lebih tepatnya Lokasi Taman Wisata Iman, didirikan sebuah patung Liberty Manik untuk mengenang jasa dan kemampuannya.(mg11)

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X