KENDAL, suaramerdeka.com – Dusun Tapak Timur di Desa Kedunggading di Kecamatan Ringinarum ditetapkan sebagai dusun rintisan program kampung iklim. Salah satunya dengan hadirnya Bank Sampah Budi Luhur dan pengelolaan sampah dengan metode komposter. Pemerintah desa bertekad menjadikan desa sebagai kampung bebas plastik.
Kepala Desa Kedunggading, Budiono, mengatakan, persoalan sampah merupakan tanggung jawab bersama. Keberadaan bank sampah dan pengelolaan sampah dengan metode komposter itu, sebagai upaya mengurangi volume sampah di Desa Kedunggading.
‘’Masyarakat bisa mendapatkan penghasilan. Sampah yang sudah dipilah-pilah dibeli oleh bank sampah. Kardus Rp 1.000/kg, plastik Rp 1.500/kg, besi Rp 2.600/kg dan botol Rp 600/kg,’’ kata dia, kemarin.
Budiono, mengungkapkan, belum banyak desa yang bergerak menangani sampah. Saat ini, yang sudah berjalan bank sampah, termasuk ada pengelolaan sampah hanya sekedar dikumpulkan.
‘’Pengelolaan sampah melalui bank sampah, bertujuan mengajak warga peduli lingkungan dan merubah pola pikir supaya tidak membuang sampah di sembarang tempat,’’ ucap dia.
Kasi Pemeliharaan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal, Siti Zaenun, mengatakan, proklim di DLH sinergi dengan kegiatan lain yang tujuannya pada pembudayaan menanamkan rasa cinta lingkungan kepada lapisan masyarakat.
‘’Selain proklim ada pula program adiwiyata. Adiwiyata sasarannya sekolah. Cinta lingkungan harus ditanamkan sejak usia dini. Hal itu agar anak terbiasa peduli menjaga kebersihan lingkungan,’’ terangnya.