MENJADI penggemar lagu-lagu Michael Learn To Rock, terutama lewat lagu-lagunya seperti "The Actor", "Paint My Love" atau "ThatÃs Why You Go", mendorong ketertarikan Suci Iriani Sinuraya untuk mengetahui lebih banyak tentang Denmark, negeri asal band tersebut. Bahkan mengunjungi negeri yang dingin nun di utara sana.
Alasan kedua bagi traveller asal Yogyakarta itu ingin mengunjungi Denmark lebih karena ke-kepoan-nya (rasa ingin tahu) seperti apa negara yang sangat sejahtera itu. Sudah sejak lama negara-negara di Semenanjung Skandinavia ini terkenal makmur yang memberikan coverage pendidikan dan kesehatan penuh kepada warganya - sehingga disebut sebagai welfare state. "Boleh dikata di sini tidak ada gembel atau orang miskin, negara bertanggung jawab penuh," kata Suci pada Suara Merdeka, kemarin.
Perjalanan Suci ke negara yang Tim Nasional (Timnas) sepak bolanya menjadi juara Piala Eropa era 90an itu dimulai dari bandara Schipol Belanda. Penerbangan ke Denmark, kata dia, hanya menempuh waktu 55 menit, sehingga kurang lebih sama dengan jarak Jakarta-Jogja, menggunakan pesawat kecil dengan nomor kursi hanya sampai 17 dan masing-masing nomor ada 5 deret sehingga isi 1 pesawat hanya sekitar 85 orang penumpang. "Saat itu hari Sabtu penumpang tujuan ke Denmark penuh. Tidak banyak wajah asing yang terlihat. Umumnya justru orang Denmark yang mau pulang kampung. Orang Denmark wajahnya begitu khas, bangsa Viking," kata dia. Turun dari pesawat, Suci dan koleganya disambut dengan suhu 6 derajat Celcius. Sebagai negara kaya, maka biaya hidup di Denmark sangat tinggi. Tidak banyak hotel murah atau penginapan dengan harga ramah kantong mudah ditemukan di Denmark. Hingga akhirnya lewat situs jaringan Air BnB, Suci mendapatkan rumah singgah yang terjangkau.