Lebaran tahun ini memang berbeda dibanding lebaran tahun-tahun sebelumnya. Ya, karena adanya pandemi Covid-19 yang masih terus melanda secara global termasuk di Indonesia, maka secara tak langsung umat manusia dipaksa untuk berkegiatan dalam sejumlah pembatasan.
Tujuannya untuk mencegah wabah penyakit ini makin meluas. Tak terkecuali bagi umat muslim di Tanah Air.
Sejak Ramadan pun banyak pembatasan ibadah diterapkan yang pada intinya semua dilakukan sebisa mungkin dari rumah saja.
Nah, saat Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi, untuk kali pertama umat Islam di Indonesia merayakan Hari Kemenangan dengan cara berbeda.
Tradisi-tradisi yang sebelumnya dilakukan dengan sangat mudah pada tahuntahun lalu, kali ini seolah menjadi terbatas. Sebut saja tradisi saling bersilaturahmi antarkeluarga.
Banyak warga yang merasakan, salah satunya diungkapkan Tri Wahyu Erawati yang tinggal di Dusun Anggrunggondok, Desa Reco, Kecamatan Kertek, Wonosobo.
Wanita yang biasa disapa Era itu mengaku Lebaran tahun ini pasti akan berbeda terutama dalam suasananya dan bahkan tradisi-tradisinya.
‘’Ya beda tentunya. Apalagi pandemi ini masih berlangsung. Biasanya dua kakak lelaki saya yang dari luar kota pasti pulang kampung untuk bersilaturahmi dengan orang tua, tapi Lebaran kali ini hal itu belum tentu bisa dilakukan. Termasuk dari saudara-saudara juga belum tentu bisa dilakukan,’’jelas Era, Rabu (14/5).
Era mengaku keluarga besarnya yakni Hartono Reksowiharjo Ambarwati memang kerap menjadi jujugan kunjungan keluarga saat Lebaran.
Maka tak mengherankan, si bungsu ini selalu menyiapkan berbagai macam makanan dan juga kue-kue khas Lebaran. Termasuk juga berburu baju Lebaran.
‘’Seperti Lebaran pada umumnya apalagi di desa, kami biasa menyiapkan makanan juga kue-kue kering atau pun basah. Biasanya ada beberapa macam menu masakan yang kami sediakan. Baju Lebaran juga biasanya kami mempersiapkannya,’’ ungkap Era. Maka saat Covid-19 ini, dia mengakui tradisi tersebut tidak bisa dilakukannya.