PADA Selasa (8/9) menjadi awal sejarah bagi Kota Yogyakarta, bahkan bisa jadi untuk dunia pendidikan di Tanah Air. Pasalnya, untuk kali pertama selama pembelajaran di era pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir setengah tahun ini, muncullah sebuah buku mengenai pembelajaran jarak jauh. Sebuah metode pembelajaran yang menjadi familiar saat ini seiring ditiadakannya pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah. Ya karena sekolah, kampus dan tempat-tempat pendidikan lainnya diliburkan untuk mencegah penyebaran korona makin massif.
Judul bukunya cukup panjang: Buku Pembelajaran Dari Rumah Pada Era Covid-19 di Yogyakarta Pengalaman Baik Kepala-Kepala SMP di Kota Yogyakarta dan Media Pembelajaran Jarak Jauh Karya Kepala SMP se Kota Yogyakarta. Buku ini diklaim sebagai buku pembelajaran jarak jauh pertama yang ada di Indonesia. "Buku seperti ini belum pernah ada di Indonesia. Kita bangga, karena dari Yogyakarta semua diawali untuk Indonesia. Bisa ditanyakan, sampai saat ini apa pernah ada juknis resmi untuk pembelajaran daring. Nah, Yogyakarta sudah punya. Harapannya buku ini bisa jadi semacam buku saku pembelajaran daring," papar Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti usai me-launching buku Pembelajaran Dari Rumah; Pengalaman Baik Kepala Sekolah SMP di Kota Yogyakarta.
Haryadi menjelaskan, banyak persoalan muncul dengan adanya metode pelajaran jarak jauh (PJJ) ini. Dahulu awalnya ketika diterapkan, banyak yang suka dengan metode pembelajaran daring, tapi lambat laun, pembelajaran tersebut sangat memberatkan. Pasalnya, perlu kesiapan sumber daya sarana dan juga manusia mulai dari kesiapan guru, para murid dan juga orang tua. "Bahkan terpenting juga ketersediaan kuota dan masih banyak anakanak yang belum memiliki HP termasuk orang tua mereka. Tak hanya itu, mereka sudah rindu untuk bertemu dengan rekannya, rindu bertemu dengan gurunya atau rindu dengan sekolahnya," jelas dia.
Meski demikian, berbagai persoalan dalam PJJ juga terus dicarikan solusi oleh pemerintah. Justru kondisi ini juga memunculkan daya kreativitas bagi para guru. Salah satunya hasil karya pengalaman para kepala sekolah yang dituangkan dalam sebuah buku. "Nah, buku ini bukti kreativitas guru. Bisa menjadi referensi pembelajaran dari rumah. Apalagi belum ada daerah lain yang menyusun buku seperti ini," klaim Walikota.