TEGAL, suaramerdeka.com - Tanoto Foundation bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Tegal mempercepat penurunan prevalensi stunting melalui peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini.
Salah satu hasil dari kerja sama ini adalah pendirian pusat layanan pengasuhan untuk stimulasi dan pembelajaran dini bagi anak usia 0-3 tahun.
Yang disebut Rumah Anak SIGAP, di mana salah satunya terletak di Kabupaten Tegal.
Rumah Anak SIGAP adalah bagian dari program Siapkan Generasi Anak Berprestasi (SIGAP).
Program itu merupakan bentuk kemitraan antara Tanoto Foundation dengan pemerintah daerah, dan melibatkan masyarakat.
Bupati Tegal, Umi Azizah menjelaskan Rumah Anak SIGAP ini menggambarkan pentingnya pengasuhan anak sejak lahir hingga usia 3 tahun dalam membentuk generasi pemimpin.
Baca Juga: Fuji Blak-blakan Soal Alasan Belum Mau Nikah dengan Thariq Halilintar, Singgung Kehamilan?
"Pada momentum peresmian Rumah Anak SIGAP ini saya berharap seluruh elemen bertanggung jawab dalam pembangunan keluarga untuk membangun komitmen kembali dalam menurunkan angka stunting melalui pola pengasuhan," jelasnya pada acara peresmian Rumah Anak SIGAP di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Rabu, 1 Februari 2023.
Bupati Tegal menambahkan bahwa stunting merupakan permasalahan yang harus dihadapi dan ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi.
Melalui kolaborasi semua pihak, pemerintah, pengusaha swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat.
Baca Juga: Kebahagiaan Song Joong Ki dan Katy Louise Saunders Sambut Kelahiran Sang Buah Hati
“Saya berharap pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan dinas terkait juga aktif dalam mendukung program Rumah Anak SIGAP ini,” katanya.
Sementara itu Eddy Henry, Head of ECED Tanoto Foundation, menjelaskan bahwa Tanoto Foundation terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam program percepatan penurunan stunting dan memajukan sumber daya manusia di Indonesia melalui program bagi anak usia dini.
“Meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi generasi Indonesia di masa depan. Hal tersebut membutuhkan komitmen, sinergi, dan kerja sama lintas sektor demi tercapainya Indonesia bebas stunting,” tandasnya.
Artikel Terkait
Orang Tua Wajib Catat! 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting
Angka Stunting di Indonesia Turun 21,6 Persen, Target Tahun Depan Bisa Turun 14 Persen
Stunting Masih Jadi Masalah, Konsumsi Asam Amino Lengkap Jadi Kunci
Stunting Masih Jadi Masalah, Yuk Kenali 8 Ciri dan Dampak yang Ditimbulkan kepada Anak
BKKBN Disiapkan Dana Alokasi Khusus untuk Tangani Stunting