Dicurigai Selingkuh Atau Gonta Ganti Pasangan, Begini Mitos Kanker Serviks yang Harus Dipatahkan

- Rabu, 1 Februari 2023 | 06:12 WIB
Kampanye vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks mulai usia dini anak perempuan kelas 5-6 SD. (suaramerdeka.com/Dok)
Kampanye vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks mulai usia dini anak perempuan kelas 5-6 SD. (suaramerdeka.com/Dok)

SUARAMERDEKA.COM- Pandangan negatif masyarakat bagi penderita kanker serviks buntut dari gonta-ganti pasangan harus disingkirkan jauh.

Begitupun image jelek mereka yang mengalami kanker serviks dicurigai selingkuh bukanlah sesuatu yang tepat.

Banyak mitos soal kanker serviks ini harus dipatahkan dan dicegah karena sesungguhnya bisa dicegah dengan vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV).

Baca Juga: Jangan Dibuang Sayang! Begini Cara Tepat Bikin Pupuk Organik Kulit Pisang, Anggrek dan Aglonema Istimewa

Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Yudi M Hidayat, Sp.OG., Subsp. Onk., D.MAS., M.Kes menegaskan pandangan yang keliru ini berkembang liar di masyarakat.

Padahal ada banyak kasus mereka yang single partner atau hanya memiliki satu pasangan bisa terkena infeksi HPV.

Infeksi ini rasanya hanya tinggal menunggu waktu saja kapan menjadi kanker serviks.

"Vaksinasi dan skrining dini bisa dilakukan, jangan nunggu sakit dulu karena sehebat apapun saja di RS kalau sudah stadium tinggi tentu tidak akan mudah," ungkap Prof Yudi dalam diskusi yang digelar PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia memeringati Bulan Kesadaran Kanker Serviks Sedunia pada Januari 2023.

Baca Juga: Bye Bye Bau Busuk Kolam Ikan Lele, Cukup Masukkan Daun Satu Ini Libas Bersih Bau dan Kotoran Saat Menguras

Saat ini, pemahaman terhadap virus HPV dan dampak kesehatan yang ditimbulkan masih menjadi tantangan.

"Tantangan yang kita hadapi saat ini adalah rendahnya kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya infeksi HPV. Padahal, HPV merupakan virus yang sangat berbahaya, dimana hampir seluruh kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV," imbuhnya.

Beratnya tantangan ini tak lepas dari masih banyaknya informasi yang kurang tepat terkait kanker serviks serta masih rendahnya cakupan skrining HPV DNA di Indonesia.

Baca Juga: Istimewa, Bikin Pupuk Ajaib dari Air Cucian Beras dan Bahan Ini. Warna Bunga Bougenville Makin Ciamik

Selain edukasi, upaya pencegahan berupa deteksi dini dan vaksinasi menjadi langkah yang perlu ditindaklanjuti.

Saat ini vaksin HPV yang tersedia di Indonesia sudah banyak, ada 3 jenis vaksin HPV (bivalent, quadrivalent dan nonavalent) yang tersedia di rumah sakit dan klinik sehingga mudah untuk diakses oleh masyarakat luas.

Halaman:

Editor: Modesta Fiska

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X